Pohon Pengetahuan Baik dan jahat (Jelajah PL 08)

Kejadian 2:10-17

Tuhan memberikan sedikit gambaran mengenai taman Eden. Ada empat cabang sungai yang mengalir di taman Eden itu, yaitu: Pison, Gihon, Tigris dan Efrat. Berdasarkan nama-nama sungai ini, ada orang-orang yang berusaha untuk meneliti letak dari taman Eden itu. Tetapi saat ini, sangat sulit kita mengetahui letak taman Eden itu. Sungai-sungai itu sudah tidak ada lagi, terutama sejak air bah melanda bumi. Struktur bumi berubah drastis semenjak peristiwa air bah.

Tuhan mengambil manusia yang telah diciptakan itu, kemudian menempatkan dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Tuhan memberi perintah pertama kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”

Sebelum manusia jatuh ke dalam dosa, Tuhan telah memberikan tugas dan perintah kepada manusia untuk mengusahakan dan memelihara taman. Sejak awal, bagi manusia adalah wajar untuk bekerja. Demikian juga kita pada saat ini, sebagai orang percaya, kita perlu melakukan pekerjaan kita dengan sebaik-baiknya dan segiat-giatnya.

Dalam perintah itu, hanya satu yang dilarang oleh Tuhan, yaitu memakan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat. Buah dari pohon kehidupan, tidak dilarang untuk dimakan oleh Tuhan. Pohon kehidupan dan pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat ini diletakkan berdekatan, yaitu di tengah-tengah taman Eden.

Pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat ini benar-benar ada dan pernah berbuah. Kita tidak tahu buahnya seperti apa. Yang jelas, buahnya bukan apel, seperti yang sering digambarkan di lukisan-lukisan tertentu. Pohon ini tentu pohon yang baik dan enak untuk dimakan, karena di awal Tuhan selalu mengatakan bahwa hasil ciptaan-Nya itu baik. Ketika Tuhan menyampaikan bahwa ketika ada yang memakan buah itu akan mati, yang mematikan bukan buah itu.

Yang membuat manusia mati adalah pelanggaran perintah Tuhan. Manusia mati bukan karena kandungan dari buah itu, tetapi karena pelanggaran manusia yang mengakibatkan dosa. Hal itu yang membuat manusia melawan Tuhan, sehingga hubungan antara Tuhan dan manusia yang sebelumnya berjalan dengan baik, akhirnya terputus dan terpisah karena dosa. Jika manusia terputus dengan Sang Sumber Kehidupan, maka manusia itu telah mengakhiri kehidupannya.

Mengapa Tuhan menempatkan pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat itu di taman Eden? Banyak orang yang berpikir, seandainya tidak ada pohon itu, maka saat ini manusia masih bisa hidup di taman Eden dan manusia tidak akan jatuh ke dalam dosa. Yang perlu kita ketahui, Tuhan menciptakan manusia, lengkap dengan kehendak bebas. Kehendak bebas artinya, manusia bisa melakukan apa saja sesuai dengan kehendak mereka, dari dalam hati dan pikiran mereka.

Jika manusia itu memiliki kebebasan untuk menyembah Tuhan, maka ia juga memiliki kebebasan untuk tidak menyembah Tuhan. Tetapi setiap pilihan, selalu ada konsekuensi yang mengikutinya.

Views: 27

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top