Kejadian 2:7-9
Pada hari keenam, di awal hari itu, Tuhan sudah menciptakan berbagai macam binatang darat. Dijelaskan juga bahwa ketika Tuhan menciptakan langit dan bumi, belum ada semak muncul di bumi. Yang sudah diciptakan oleh Tuhan adalah pohon dan tumbuh-tumbuhan. Pada waktu itu jelas situasinya sangat berbeda dengan saat ini. Pada waktu itu belum ada hujan. Sistem perputaran air masih berbeda dengan sekarang. Pada saat itu, masih ada lapisan air yang ada di langit, yang dipisahkan oleh Tuhan antara air yang di atas dengan air yang di bawah.
Pada saat ini, lapisan air itu sudah tidak ada, sudah tidak mengelilingi bumi lagi. Yang menjadi pengaman bagi bumi saat ini adalah atmosfir. Lapisan air yang di atas bumi itu telah hilang, pada saat Tuhan menurunkan hujan, atau membuka tingkap-tingkap langit, pada saat peristiwa air bah di zaman Nuh. Sistem perputaran air berbeda antara sebelum peristiwa air bah dan sesudahnya. Sebelum air bah, ada kabut naik ke atas bumi dan membasahi permukaan bumi.
Pada saat permukaan bumi sedang dibasahi oleh kabut itu, maka Tuhan membentuk manusia dari debu tanah, lalu menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya. Manusia berasal dari unsur yang sama dengan tanah. Selanjutnya manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Tuhan sebagai sumber tertinggi dari kehidupan, Dialah yang memberi kehidupan kepada manusia.
Ayat ke tujuh ini sebenarnya sudah membantah teori evolusi. Alkitab dengan jelas mencatat bahwa Tuhan sendiri yang membentuk dan menjadikan manusia, serta menghidupkannya. Sedangkan teori evolusi menyimpulkan bahwa manusia berasal dari perubahan binatang-binatang sebelumnya. Di dalam teori evolusi dijelaskan bahwa manusia berasal dari kera.
Dari awal, Tuhan sangat mengasihi manusia, sehingga Ia menyediakan hal-hal yang indah, yang tidak disediakan untuk makhluk ciptaan yang lain. Tuhan membuat taman di Eden, di sebelah timur. Taman Eden ini dibuat spesial bagi manusia. Manusia yang telah dibentuk dan hidup itu, ditempatkan di taman Eden. Tuhan menata dan memilih pohon-pohon, untuk memperindah taman Eden itu sedemikian rupa. Tuhan juga menempatkan dua pohon di tengah-tengah taman itu, yaitu pohon kehidupan serta pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat.
Pohon kehidupan disebut beberapa kali di dalam Alkitab. Jika pohon ini berbuah dan buahnya di makan, maka manusia yang memakannya itu akan hidup untuk selama-lamanya (Kejadian 3:22). Di dalam Wahyu 22:2 juga disebutkan tentang pohon kehidupan. Jika kita mendapatkan kesempatan untuk memakan buah itu, maka kita tidak akan mati. Adam dan Hawa tidak diberi kesempatan oleh Tuhan untuk memakan buah itu, sehingga mereka mati. Selain dari buah pohon kehidupan, manusia masih tetap bisa hidup untuk selama-lamanya, ketika mereka percaya kepada Sang Pemberi Hidup.
Sejak ayat keempat, sudah mulai disebutkan nama TUHAN Allah. Kata TUHAN berasal dari bahasa Ibrani: Jehova atau YHVH, sedangkan kata Tuhan berasal dari bahasa Ibrani: Adonai. Kata Allah berasal dari bahasa Ibrani: Elohim. Jika kita melihat tulisan TUHAN Allah, berarti berasal dari kata Jehova Elohim.
Views: 32