Menyelesaikan Perselisihan (Jelajah PL 133)

Kejadian 32:3-6

Peristiwa di Mahanaim mengingatkan kita bahwa Tuhan mengutus para malaikat untuk menyertai anak-anak-Nya. Di Alkitab bagian lain, bujang Elisa pernah mengalami hal yang sama dengan Yakub. Di dalam 2 Raja-raja 6:8-23 dikisahkan bahwa raja Aram mengutus orang untuk mengepung kota Dotan, tempat tinggal Elisa dengan bujangnya. Pada waktu pagi, bujang Elisa melihat bahwa kota tersebut sudah dikepung dengan pasukan Aram yang sangat banyak, sehingga ia sangat ketakutan. Tetapi Elisa berkata bahwa yang beserta mereka lebih banyak daripada pasukan Aram itu.

Ketika Tuhan membuka mata bujang Elisa, maka ia bisa melihat bahwa di seluruh gunung itu penuh dengan pasukan lain, yaitu pasukan yang berjaga-jaga atas Elisa. Para malaikat banyak yang menjaga kita, seperti yang disampaikan di dalam Alkitab. Di dalam Ibrani 1:14 dikatakan, “Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?” Malaikat adalah roh-roh yang melayani orang-orang yang harus memperoleh keselamatan.

Sebagai orang percaya, kita tidak pernah sendirian di dunia ini. Tuhan akan selalu beserta dengan kita semua. Demikian juga dengan Yakub, ia diberi kekuatan dan penyertaan sebelum ia bertemu dengan Esau. Yakub pulang kembali ke Kanaan, bertujuan ingin berbaikan dengan saudaranya itu. Ketika Yakub berebut hak kesulungan dengan Esau, Yakub tidak ingin berebut warisan. Yakub hanya ingin mendapatkan hak kesulungan secara rohani.

Karena itu, sebelum Yakub bertemu dengan Esau, ia mempersiapkan persembahan yang akan diberikan kepada Esau. Yakub menyuruh orang-orangnya untuk berjalan mendapatkan Esau terlebih dahulu. Orang ini bertugas untuk memberitahukan kepada Esau bahwa Yakub akan kembali. Hal ini menjadi contoh yang baik bagi kita sebagai orang percaya. Ketika ada dua saudara yang terlibat dengan perselisihan, perlu langkah penyelesaian. Kita perlu menjadi orang pertama yang menginginkan perdamaian.

Jika perselisihan tidak segera diselesaikan, apalagi perselisihan itu terjadi antar saudara seiman, maka nama Kristus akan tercemar. Tuhan Yesus di dalam Matius 5:23-24 menyatakan, “Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamau dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.”

Kekristenan akan lebih indah jika orang-orang di dalamnya mau untuk berdamai dengan semua orang. Kita bisa mencontoh tindakan Yakub, yang siap untuk berdamai dengan Esau. Akhirnya Yakub mengirim utusan untuk mendapatkan Esau di daerah pegunungan Seir (di selatan tanah Kanaan). Mungkin Yakub mendapat kabar bahwa Esau memang tinggal di daerah itu. Esau juga sudah mendapat kabar bahwa Yakub akan kembali ke Kanaan, sehingga Esau sudah keluar untuk pergi menyongsong kedatangan Yakub.

Views: 11

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top