Kejadian 35:4-8
Yakub sadar bahwa diperlukan ketetapan hati dan ketegasan untuk menghilangkan semua pengaruh yang bisa membuat keluarganya jauh dari Tuhan. Sebagai keluarga Kristen, kita juga perlu melakukan hal yang sama. Kita jangan menyalahkan keluarga Yakub terlebih dahulu. Siapa tahu kita bahkan lebih parah dari keadaan Yakub. Siapa tahu, kita yang sudah Kristen, ternyata memiliki berhala di dalam rumah tangga kita. Semua berhala itu harus dihilangkan.
Di dalam 1 Yohanes 5:21 dikatakan, “Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.” Berhala bisa datang dalam berbagai jenis dan bentuk. Kita harus waspada dan menghilangkan semuanya itu. Beberapa bentuk berhala hari ini, mungkin bukan berbentuk patung, tetapi berbentuk hal lain, seperti: uang, pendidikan, kehormatan, jabatan, kecantikan atau kegantengan. Segala sesuatu yang menarik perhatian kita dari Tuhan adalah berhala.
Tuhan kita disebut sebagai Tuhan yang cemburu. Dia tidak ingin ada berhala apapun di antara kita dan di hati kita. Yakub menyadari itu dan segera menyuruh seluruh keluarganya untuk menghilangkan semua berhala yang ada di antara mereka. Akhirnya keluarga Yakub menyerahkan segala dewa asing yang dimiliki, termasuk semua anting-anting, lalu Yakub menanamnya di bawah pohon besar dekat Sikhem.
Berhala-berhala yang masih ada pada kita harus dikubur dan dihilangkan dari antara kita. Jika berhala itu dibiarkan, maka akan terus memberikan pengaruh yang tidak baik dalam hidup kita. Memang ada orang yang ingin kembali kepada Tuhan, tetapi tidak sungguh-sungguh. Mereka tidak mau menguburkan berhala dan keinginan mereka. Mereka hanya menyimpan sementara atau menundanya, sehingga suatu saat berhala itu akan mempengaruhinya lagi.
Setelah menguburkan semua berhala, keluarga Yakub segera berangkat ke Betel. Daerah Betel sebenarnya tidak jauh dari Sikhem, hanya daerahnya lebih tinggi dari Sikhem. Perbuatan Simeon dan Lewi bisa berakibat fatal terhadap keluarga Yakub. Tetapi kedahsyatan Tuhan meliputi kota-kota di sekeliling keluarga Yakub, sehingga anak-anak Yakub tidak dikejar. Tuhan telah menetapkan Yakub menjadi bangsa pilihan-Nya, maka Tuhan juga menjagai mereka.
Jika kepada anak-anak Yakub saja, Tuhan masih tetap melindungi mereka meskipun mereka telah berbuat tidak baik. Demikian juga dengan kita yang harus mengucap syukur karena telah menggantikan kita disalibkan untuk semua kesalahan yang telah kita perbuat. Jika Tuhan telah menyertai Yakub dan keluarganya, maka kita pun akan disertai oleh Tuhan, terutama ketika kita ingin memberitakan Injil kepada orang lain.
Betel menjadi tempat yang sangat berkesan bagi Yakub. Yakub sendiri yang menamai daerah itu Betel yang artinya Rumah Tuhan. Selanjutnya ia kembali menamai daerah itu El-Betel. Di situlah ia mendirikan mezbah dan memanggil nama Tuhan. Ia mengalami pertobatan kembali, karena telah mengakui semua kesalahan dan kelemahannya. Di situlah terjadi kebangunan rohani bagi Yakub dan seisi keluarganya.
Views: 30