Menjadi Sahabat Tuhan (Jelajah PL 73)

Kejadian 18:16-21

Setelah menyelesaikan tugasnya, ketiga tamu itu pergi. Sepertinya mereka masih memiliki tugas lanjutan. Mereka sedang mengarahkan pandangannya ke kota Sodom dan Gomora. Abraham pergi mengantarkan mereka. Di ayat selanjutnya, Tuhan memperlihatkan kedekatannya dengan Abraham. Tuhan sampai berpikir di dalam hatinya, “Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini?” Dari sini kita bisa melihat bahwa Abraham memiliki hubungan pribadi yang kuat dengan Tuhan. Tuhan tidak ingin menyembunyikan rencana-Nya itu dari Abraham.

Di dalam Yakobus 2:23 dikatakan, “Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Karena itu Abraham disebut: Sahabat Allah.” Kepada sahabat-Nya, Tuhan ingin menyatakan kehendak-Nya. Tuhan bahkan memberitahukan peristiwa yang akan terjadi kepada Abraham.

Tuhan memang tidak memandang muka dan pilih kasih. Tetapi Tuhan bisa lebih dekat kepada orang-orang tertentu, yang berkenan kepada-Nya, yang mau menjadi sahabat-Nya. Ada orang-orang tertentu yang mau mendekatkan diri kepada Tuhan, lebih dari yang lain. Di dalam Mazmur 25:14 dikatakan, “Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.” Tuhan tidak ingin menyimpan rahasia untuk Abraham.

Tuhan sudah mengenal Abraham. Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa. Oleh Abraham, segala bangsa di atas bumi ini akan mendapatkan berkat. Tuhan telah mengenal dan memilih Abraham. Abraham akan memberikan perintah kepada anak-anak dan keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang telah ditunjukkan oleh Tuhan. Mereka akan melakukan kebenaran dan keadilan. Tuhan akan memenuhi janji-Nya kepada Abraham. Abraham terbukti sebagai bapa orang beriman. Salah satu kriteria orang beriman, bukan saja ia yang beriman kepada Tuhan, tetapi ia juga mengajarkan iman itu kepada keturunannya.

Tuhan akhirnya memberitahukan rencana-Nya kepada Abraham. Tuhan mengatakan bahwa telah banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora. Dosa mereka sangat berat. Karena itu Tuhan turun untuk melihat tentang keberadaan orang Sodom dan Gomora. Abraham yang tinggal tidak jauh dari kota itu, sebenarnya juga mengetahui tentang hal itu.

Ketika terjadi penindasan di suatu tempat, teriakan orang yang tertindas itu akan sampai kepada Tuhan. Ketika orang-orang Kristen tertindas dan tidak ada orang yang mau menolong, maka Tuhan akan turun tangan. Tuhan bisa mengirimkan berbagai hal untuk menolong umat-Nya. 

Ketika Tuhan mengatakan ingin pergi ke Sodom dan Gomora, bukan berarti Tuhan tidak tahu keadaan kota itu. Tuhan sangat tahu dan sebenarnya tidak perlu turun langsung ke kota itu. Hal ini sama dengan peristiwa menara Babel, ketika Tuhan mengatakan akan turun untuk melihat keadaan kota Babel. Ketika Tuhan mengatakan akan turun untuk melihat, sebenarnya Tuhan sedang memberi kesempatan kepada mereka untuk bertobat.

Views: 36

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top