Melewati Ketidakpastian (Jelajah PL 176)

Kejadian 41:1

Genap dua tahun setelah peristiwa juru minuman dan juru roti, Firaun bermimpi. Dalam hal ini kita diperlihatkan dengan waktu Tuhan yang tidak bisa diprediksi oleh manusia yang terbatas. Tuhan tahu waktu yang paling baik bagi anak-anak-Nya. Sedangkan bagi kita, waktu yang paling baik adalah sekarang. Jika kita sedang menghadapi persoalan, maka kita ingin segera mendapatkan jalan keluarnya, saat ini juga. Jika kita mengalami kesakitan, maka kita menginginkan kesembuhan itu terjadi saat itu juga. Apalagi di zaman modern ini, kita sangat ingin segala sesuatu bisa terjadi instan.

Di dalam Yesaya 40:31 dikatakan, “Tetapi orang-orang yang menantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” Orang yang ikut dengan waktu Tuhan, mereka diibaratkan seperti rajawali. Waktu Tuhan adalah yang paling baik.

Pada waktu itu, Yusuf pasti sangat berharap kepada juru minuman raja Firaun. Yusuf telah membantu juru minuman untuk mengartikan mimpinya. Arti mimpi itu sangat baik, yaitu juru minuman akan kembali kepada pekerjaannya yang semula. Yusuf sangat berharap bahwa juru minuman itu segera membebaskannya. Juru minuman itu dimasukkan ke dalam penjara tanpa kesalahan, demikian juga dengan Yusuf. Yusuf telah mengatakan hal itu sebelumnya kepada juru minuman itu.

Karena memiliki nasib yang serupa, maka Yusuf sangat berharap akan kebaikan juru minuman raja itu. Tetapi juru minuman ini lupa. Mungkin ia merasa bahwa Yusuf bukanlah orang penting, apalagi Yusuf bukan orang Mesir. Tidak ada yang peduli dengan dia. Bisa saja juru minuman telah merasa aman, jadi tidak segera memohon kepada Firaun. Ia mungkin menginginkan posisinya kuat seperti semula, tidak mudah tergantikan. Pada akhirnya, juru minuman itu memang melupakan Yusuf.

Yusuf sebenarnya memiliki potensi untuk kecewa dan kepahitan, baik kepada juru minuman itu atau kepada Tuhan. Jika Yusuf memiliki kekecewaan dan kepahitan itu, maka hari ini kita tidak bisa melihat kisah Yusuf yang bisa menjadi teladan bagi kita semua. Yusuf tetap berpegang, berharap kepada Tuhan dan menantikan Dia. Seandainya Yusuf bisa keluar dari penjara atas bantuan juru minuman, maka Yusuf hanya akan mendapatkan kebebasan secara pribadi. Dia akan dibebaskan dan tidak ada kisah selanjutnya.

Kisah perjalanan hidup kita mungkin tidak seburuk Yusuf. Tetapi kita bisa belajar bahwa Yusuf sebagai manusia, ia bisa menjalani semuanya itu dengan baik, tanpa meninggalkan Tuhan. Karena itu, tidak ada alasan bagi kita saat ini untuk marah atau kecewa kepada Tuhan, jika kita diizinkan untuk melewati masa-masa sulit dalam kehidupan kita.

Tuhan memiliki rencana yang lebih indah. Yusuf perlu menunggu selama dua tahun. Angka dua mungkin menjadi cukup spesial bagi Yusuf. Dalam hal mimpi, Yusuf juga mendapatkan dua kali atau dua perbandingan mimpi. Yusuf pernah bermimpi menjadi berkas gandum dan bintang. Di dalam penjara, Yusuf diperhadapkan dengan dua mimpi yang diceritakan oleh juru minuman dan juru roti raja. Selanjutnya, Yusuf diperhadapkan dengan dua mimpi dari Firaun. Mimpi Firaun nampak nyata dan memiliki makna dalam.

Views: 37

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top