Keputusan Berdasar Aspek Ekonomi (Jelajah PL 146)

Kejadian 34:14-31

Sebenarnya sunat adalah tanda perjanjian kudus antara Tuhan dengan Abraham dan keturunannya. Sunat tidak pantas dipakai untuk penipuan dan tindakan kejahatan. Tetapi anak-anak Yakub, terutama Simeon dan Lewi, tidak peduli akan hal itu. Mereka memiliki rencana jahat, yaitu ketika para laki-laki kota Sikhem sedang sakit pada saat setelah disunat, mereka akan membunuh mereka semua dengan pedang. Mereka sadar bahwa tanpa tipuan seperti ini, mereka tidak akan menang melawan penduduk Sikhem.

Karena Sikhem sudah jatuh hati kepada Dina, maka ia tidak menolak syarat itu. Hemor dan Sikhem segera pergi ke pintu gerbang kota untuk meyakinkan bangsa mereka melakukan sunat. Yakub ternyata sangat diberkati oleh Tuhan secara materi, sehingga bisa dipakai oleh Hemor dan Sikhem untuk mempengaruhi penduduk Sikhem. Di dalam bayangan mereka, ketika mereka bisa menikahi anak-anak Yakub, maka mereka akan ikut menikmati kekayaan Yakub.

Hal yang perlu diperhatikan, saat ini banyak orang mengambil keputusan karena melihat keuntungan secara ekonomi. Padalah Tuhan menginginkan kita untuk mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan rohani. Ketika kita mencari pekerjaan dan tinggal di kota tertentu, seharusnya tujuannya adalah untuk penguatan kehidupan rohani, bukan penguatan secara ekonomi. Percuma kita memiliki harta kekayaan, tetapi terhilang secara rohani.

Hemor dan Sikhem tidak tertarik untuk menjadi orang Israel. Mereka tidak tertarik untuk mengenal Tuhan dan perjanjian-Nya. Mereka hanya tertarik dengan gadis dan kekayaan Yakub. Penduduk laki-laki kota Sikhem semua setuju dan semua disunat. Akhirnya rencana kejam anak-anak Yakub dilaksanakan. Pada hari ketiga setelah sunat, mereka mengalami kesakitan. Simeon dan Lewi mengambil pedang dan memukul semua laki-laki dewasa di kota itu. Cukup dua orang laki-laki saja, sudah bisa menghancurkan penduduk kota Sikhem yang lebih banyak.

Memang anak-anak yang lain tidak ikut melakukan rencana ini. Bukan berarti mereka lebih baik dari Simeon dan Lewi. Setelah Simeon dan Lewi membunuh semua laki-laki dewasa di kota itu, anak-anak Yakub yang lain datang merampasi orang-orang yang telah terbunuh itu. Mereka menjarah kota itu: kambing domba, lembu sapi, keledai. Sedangkan para perempuan dan anak-anak menjadi tawanan mereka.

Dalam kisah selanjutnya, Simeon tidak pernah menjadi suku bangsa yang besar dan akhirnya diserap oleh suku Yehuda. Lewi menjadi suku yang terserak di antara kaum bangsanya. Tetapi Lewi bisa membalikkan keadaan, karena mereka telah berpihak kepada Tuhan pada saat peristiwa lembu emas yang disembah oleh bangsa Israel pada zaman Harun. Lewi akhirnya mendapat tugas mulia dari Tuhan, menjadi pengajar hukum Taurat bagi bangsa Israel.

Yakub tidak mengetahui rencana jahat anak-anaknya. Yakub baru tahu setelah peristiwa kejam itu terjadi. Yakub marah karena khawatir mendapatkan balasan dari penduduk sekitar negeri itu. Tetapi anak-anak Yakub memiliki alasan yang kuat, yaitu meminta keadilan atas peristiwa Dina. Karena Yakub tidak memiliki keputusan akan hal itu, maka anaknya bertindak.

Views: 28

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top