Kejadian 3:4-6
Peristiwa yang dialami oleh Hawa pada waktu itu, dialami juga oleh kita pada saat ini. Jika kita tidak mengerti firman Tuhan dengan baik, maka kita akan jatuh. Di dalam 1 Petrus 5:8, Iblis digambarkan sebagai singa yang mengaum-aum mencari orang yang dapat ditelannya. Ketika Iblis tahu bahwa manusia memiliki celah iman, tidak mengerti firman Tuhan dengan baik, maka Iblis langsung masuk ke dalamnya. Karena itulah, kehidupan orang percaya sama seperti situasi perang, yang siap setiap saat untuk melawan Iblis.
Ketika Iblis melihat celah sedikit saja pada Hawa, maka Iblis mulai meningkatkan level serangannya. Iblis mulai mengajak Hawa untuk menyangkal firman Tuhan. Dengan sangat berani dan cepat mengambil kesempatan, Iblis berkata: “Sekali-kali kamu tidak akan mati.” Iblis semakin meyakinkan Hawa dengan mengatakan: “Tetapi Tuhan mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya, matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Tuhan, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”
Tidak hanya menyangkal firman, Iblis juga memfitnah Tuhan. Iblis ingin membuat citra Tuhan buruk di hadapan manusia. Iblis ingin supaya manusia berpikir negatif tentang Tuhan dan akhirnya meragukan Dia. Ketika Hawa mulai percaya kepada perkataan Iblis, maka Hawa mulai masuk pada kejatuhannya. Pohon yang selama ini tidak menarik perhatian, berubah menjadi menarik perhatian. Pohon itu seperti berubah di depan pandangan Hawa. Hawa menyimpulkan bahwa buah dari pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya. Terlebih lagi buah itu memberi pengertian.
Di dalam 1 Yohanes 2:16 dikatakan, “Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Ketiga hal ini telah disuguhkan oleh Iblis kepada Hawa. Buah itu baik untuk dimakan (keinginan daging), sedap kelihatannya (keinginan mata), serta menarik hati karena memberi pengertian (keangkuhan hidup).
Saat ini, Iblis masih menggunakan strategi yang sama. Kita bisa melihat bahwa Iblis bukanlah makhluk yang kreatif dan inovatif. Strategi yang sama, dari dulu sampai sekarang, selalu digunakan. Dengan strategi yang sama tersebut, Iblis banyak menyesatkan manusia, dari generasi ke generasi. Memang strateginya dibungkus dengan cara yang berbeda. Jika saat ini pasti menggunakan cara yang lebih modert. Tetapi inti dari strategi itu sebenarnya sama saja.
Kebohongan yang pernah Iblis gunakan untuk memperdaya Hawa, sampai saat ini masih terus diulang-ulang. Dan anehnya, banyak orang yang terus jatuh ke dalam dosa, dengan strategi yang sama itu. Tujuan utama dari Iblis adalah membuat manusia meragukan firman Tuhan. Ketika manusia meragukan firman Tuhan, maka manusia tidak akan mau sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan.
Firman Tuhan sering dipertanyakan, bukan karena ingin mendalami, tetapi karena ingin menyerang firman Tuhan. Bahkan seringkali Alkitab dianggap tidak cukup untuk menjadi petunjuk kehidupan. Karena itu, ada orang-orang yang mulai menambahi Alkitab, dengan menceritakan mengenai penglihatan atau pewahyuan yang terus berlangsung. Akhirnya, Alkitab tidak lagi dijadikan sebagai patokan atau standar firman Tuhan.
Views: 33