Hak Kesulungan Yusuf (Jelajah PL 204)

Kejadian 48:2-6

Penting bagi kita untuk mempersiapkan diri menghadapi kematian. Mungkin saat ini kita masih muda dan kuat. Tetapi kematian bisa dialami oleh semua manusia, kapan saja. Memang secara umum, orang akan mengalami kematian setelah usia tua. Tetapi tidak menutup kemungkinan, orang yang masih muda atau masih kecil sekalipun, juga bisa mengalami kematian. Untuk mempersiapkan diri dengan baik, kita perlu sadar bahwa kita adalah orang berdosa. Dosa tidak bisa diselesaikan dengan cara-cara biasa, karena dosa hanya bisa diselesaikan dengan penghukuman mati. Tuhan itu maha adil. Sesuai dengan perintah Tuhan paling awal, ketika manusia melanggar larangan Tuhan, maka hukumannya adalah mati.

Yakub sedang sakit. Jika saat ini, ketika kita membaca renungan ini, kita sedang sakit, maka berdoalah dan minta pertolongan dari Tuhan. Tubuh kita yang lemah adalah akibat dari dosa. Jika kita sudah percaya kepada Yesus, maka kita telah dibebaskan dari dosa. Jika Tuhan memanggil kita dalam kondisi sakit, kita sudah tahu tujuan kita pergi. Tetapi jika Tuhan masih mengizinkan kesembuhan terjadi, maka pergunakanlah hidup itu dengan sebaik-baiknya untuk kemuliaan Tuhan.

Tuhan itu kudus dan Surga tempat Tuhan ada juga kudus. Jika kita berdosa, maka kita tidak akan dapat melihat Tuhan, karena kita akan mengalami kematian yang kekal. Tetapi jika kita sudah percaya kepada Yesus, maka kita akan hidup bersama dengan Dia selama-lamanya. Janji Tuhan ini sungguh-sungguh. Karena kesungguhan itulah, maka Yesus Kristus rela mati untuk menggantikan kita. Demikian juga para rasul dan para pemberita Injil sebelum kita, mereka rela menyerahkan nyawa mereka demi Kristus, karena yakin bahwa janji Yesus Kristus itu benar.

Ketika Yakub sakit, Yusuf sepertinya tahu bahwa usia Yakub sudah mau selesai. Karena itu, ia segera pergi menemui Yakub beserta dengan kedua anaknya. Saat bertemu dengan Yusuf, Yakub menegaskan kembali akan janji Tuhan kepadanya. Janji yang diingatkan kembali adalah janji mengenai tanah. Tanah perjanjian yang Tuhan berikan bukanlah Mesir, tetapi tanah Kanaan. Selain itu Tuhan berjanji akan menjadikan Yakub sebagai bapa atas bangsa. Janji itu sudah mulai digenapi melalui diri Yakub. Yakub sudah memiliki dua belas anak laki-laki, yang nanti akan menjadi dua belas suku bangsa Israel.

Menjelang kematiannya, Yakub akan segera menurunkan berkat-berkat Mesianik. Yakub sengaja memanggil Yusuf untuk memberitahukan tentang hal ini. Yakub ingin memberikan penghargaan yang lebih kepada Yusuf, dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain. Secara moral, Yusuf memang sangat hebat. Yusuf juga seorang yang memiliki jasa besar bagi keluarga Yakub. Ia telah memelihara hidup keluarga Yakub, terutama saat terjadi kelaparan. Selain itu, Yusuf adalah anak dari istri yang paling dicintai oleh Yakub, yaitu Rahel.

Ketika Ruben sebagai anak sulung jatuh dalam kehidupan moralitas yang buruk, sebenarnya Yakub ingin memindahkan hak kesulungan itu kepada Yusuf. Anak sulung akan memiliki hak kesulungan dua kali lebih banyak dari saudara-saudaranya yang lain. Efraim dan Manasye yang sebenarnya adalah cucu-cucu Yakub, diangkat menjadi anak-anak Yakub. Nama Yusuf hilang, diganti dengan nama Efraim dan Manasye. Dengan cara demikian, Yusuf mendapatkan dua porsi warisan.

Views: 33

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top