Fungsi Sebagai Kepala Keluarga (Jelajah PL 143)

Kejadian 34:1-2

Satu-satunya anak perempuan Yakub yang disebutkan dalam Alkitab adalah Dina. Sepertinya dia kekurangan teman atau sahabat di dalam keluarganya. Sepertinya sebagian besar saudaranya adalah laki-laki. Sesama laki-laki akan lebih mudah untuk berinteraksi. Sedangkan Dia sepertinya tidak mudah berinteraksi dengan saudaranya yang lain, karena ia perempuan satu-satunya. Sebenarnya Dia bisa berinteraksi dengan orangtuanya. Tetapi sepertinya orangtuanya juga lebih banyak menggunakan waktu untuk saling bertengkar.

Dina memutuskan untuk berteman dengan perempuan-perempuan di negeri Kanaan itu. Dina sering pergi ke kota Sikhem untuk bersosialisasi di sana. Sampai suatu saat, terjadi hal yang tidak diinginkan. Dalam hal ini, Yakub sepertinya tidak menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Sebagai suami dan ayah, seharusnya Yakub menjadi kepala keluarga yang baik dan bertanggungjawab. Tanggungjawab yang dilakukan seharusnya seimbang, baik secara jasmani (praktik kehidupan sehari-hari) maupun secara rohani.

Seharusnya Yakub memiliki pedoman atau wewenang untuk mengatur rumah tangganya. Yakub seharusnya tidak boleh kalah dengan istri-istrinya yang pada waktu itu saling bersaing. Tetapi Yakub tidak menetapkan aturan yang jelas pada keluarganya. Hal ini yang membuat keluarganya terkesan bebas dan tidak tertib. Selain itu, Yakub juga telah memiliki anak emas, yaitu anak yang paling di sayang lebih dari yang lain.

Kelemahan Yakub ini menyebabkan keadaan keluarga Yakub menjadi tidak sehat. Dina menjadi anak perempuan yang bebas, tanpa pengawasan yang ketat dari orangtuanya. Dina bisa dengan bebas berkunjung dan bergaul dengan perempuan-perempuan Sikhem. Karena orang-orang Sikhem tidak mengenal Tuhan, maka mereka tentu memiliki moralitas yang rendah. Sebenarnya sangat berbahaya bagi perempuan muda berjalan-jalan sendirian di kota Sikhem itu.

Suatu saat, Dina dilarikan dan diperkosa oleh Sikhem, anak Hemor, orang Hewi, raja negeri itu. Jika Sikhem tertarik kepada Dina, maka dapat dipastikan bahwa Dina memiliki paras yang cantik. Apalagi Dina adalah orang asing, pasti memiliki perbedaan dengan perempuan-perempuan yang ada di daerah itu. Biasanya, orang-orang yang menyembah Tuhan akan memiliki sikap dan perilaku yang jauh berbeda dengan orang-orang lain.

Sikhem telah melakukan perbuatan yang sangat keji. Seharusnya ia mendapatkan hukuman yang sangat berat. Tetapi ternyata tidak ada satupun orang-orang yang ada di kota tersebut menyuarakan keadilan. Tidak ada yang membela Dina. Kita tidak tahu keadaan sebenarnya dari pihak Dina. Tetapi seringkali, perempuan secara tidak sadar juga bisa mengundang para laki-laki untuk menggodanya. Sebagai perempuan, sebaiknya perlu berhati-hati, terutama pada saat berpakaian.

Jika melihat kehidupan perempuan muda saat ini dalam hal berpakaian, sebenarnya cukup mengerikan. Seringkali perempuan muda berpakaian bukan untuk menutupi tubuhnya, tetapi justru untuk memperlihatkan kecantikan tubuhnya. Perempuan muda yang sudah percaya kepada Yesus patut memperhatikan cara ia berpakaian, supaya tidak mengundang hawa nafsu dan dosa.

Views: 27

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top