Berserah Penuh Pada Tuhan (Jelajah PL 188)

Kejadian 43:14-15

Yakub memberi perintah kepada anak-anaknya, ketika mereka berangkat ke Mesir, mereka juga harus membawa hadiah-hadiah yang bisa disampaikan kepada penguasa di Mesir. Di ayat 11, pemberian yang dibawa ini cukup menarik: balsam, madu, damar dan damar ladan, buah kemiri dan buah badam. Pemberian itu adalah barang-barang yang cukup langka dan sulit didapatkan, apalagi dalam kondisi kelaparan seperti saat itu. Sepertinya Yakub ingin membuat penguasa Mesir terkesan. Jika anak-anak Yakub membawa barang-barang yang langka dan berharga ini, maka mereka akan dianggap sebagai orang yang datang dengan maksud baik.

Selain itu Yakub juga menyuruh anak-anaknya untuk membawa kembali uang yang telah dikembalikan oleh penguasa Mesir. Yang lebih penting, Yakub merelakan mereka membawa Benyamin beserta dengan mereka pergi ke Mesir. Menariknya, dulu mereka menjual Yusuf dan menerima uang dua puluh keping perak. Saat ini mereka pergi ke Mesir dengan membawa dua puluh kantong perak. Sepuluh kantong perak adalah uang yang akan mereka kembalikan. Sepuluh kantong perak lagi adalah uang yang akan dipakai untuk membeli gandum. Berjumlah sepuluh kantong, karena yang mereka yang datang dan pergi ke Mesir berjumlah sepuluh orang.

Hal ini bisa ditafsirkan bahwa dosa tidak akan pernah membayar kita dengan pantas. Dosa pada awalnya kelihatan dan terasa manis, tetapi pada akhirnya justru akan membawa harga yang lebih mahal. Dosa tidak pernah memberikan sesuatu yang dijanjikan. Dosa tidak akan pernah membawa kebahagiaan, tetapi justru kerugian. Karena itu, lebih baik bagi kita untuk tidak melakukan dosa dan pelanggaran. Kita mungkin bisa mendapatkan keuntungan sementara atas dosa itu. Tetapi suatu hari, bayaran yang akan kita berikan dan habiskan, jauh lebih mahal.

Sebelum mereka pergi, Yakub berdoa kepada Tuhan, “Allah Yang Mahakuasa kiranya membuat orang itu menaruh belas kasihan kepadamu, supaya ia membiarkan saudaramu yang lain itu beserta Benyamin kembali. Mengenai aku ini, jika terpaksa aku kehilangan anak-anakku, biarlah juga kehilangan!” Yakub sudah berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan Benyamin. Dia juga berusaha memberikan yang terbaik untuk penguasa Mesir. Selebihnya, Yakub menyerahkannya kepada Tuhan.

Yakub tahu bahwa ia sendiri tidak bisa menolong anak-anaknya jika terjadi sesuatu di Mesir. Tetapi Yakub juga tahu bahwa ada cara yang bisa menembus ruang dan waktu, yaitu doa dan permohonannya kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Jika saat ini kita mengalami ujian yang besar, maka masih ada jalan keluar yang baik, yaitu menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan di dalam doa dan permohonan, serta ucapan syukur.

Yakub benar-benar berserah kepada Tuhan. Ini adalah langkah iman yang benar. Memang seharusnya Yakub berserah kepada Tuhan karena Tuhan sudah berjanji kepadanya. Melalui Yakub, Tuhan sudah berjanji bahwa Mesias akan datang. Tentu Tuhan tidak akan membiarkan Yakub kehilangan semua anak-anaknya. Seharusnya Yakub tahu dan sadar akan hal itu. Tetapi trauma masa lalu telah membuatnya lupa dengan segala sesuatu yang dijanjikan oleh Tuhan kepadanya.

Views: 40

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top