Kejadian 48:7-22
Pada saat itu, sebenarnya Yakub tidak memiliki banyak harta. Mereka hidup sebagai orang asing di negeri Mesir. Tetapi Yakub percaya bahwa suatu saat keturunannya akan kembali ke tanah Kanaan. Pada saat itu, keturunan Yakub akan membuang undi berdasarkan suku untuk mendapatkan wilayah-wilayah tertentu di tanah Kanaan itu. Jika suku Yusuf dibagi menjadi dua, yaitu Efraim dan Manasye, maka suku Yusuf akan mendapatkan dua jatah tanah. Yusuf sendiri sudah kaya di Mesir dan ia tidak memerlukan warisan dari ayahnya secara langsung.
Yakub sadar bahwa Yusuf bisa saja memiliki anak-anak lain sesudah Efraim dan Manasye. Karena itu Yakub berkata, jika Yusuf memiliki anak lagi, maka mereka baru dihitung sebagai anak-anak Yusuf. Sedangkan Efraim dan Manasye dihitung sebagai anak-anak Yakub. Ruben dan Simeon sebagai anak pertama dan kedua dari Yakub, disejajarkan dengan Efraim dan Manasye.
Sampai saat itu, Yakub masih meratapi kematian Rahel, istri Yakub yang paling dicintai. Memang Yusuf mendapatkan hak kesulungan, tetapi Yusuf tidak mendapatkan hak sebagai jalur bagi keturunan Mesias. Penglihatan Yakub sudah menurun, sehingga ia tidak dapat melihat jelas. Bisa jadi penyakit ini diturunkan dari Ishak, karena sebelumnya Ishak juga memiliki penyakit yang sama, yaitu tidak bisa melihat dengan jelas di usia tua. Kelemahan Ishak itu yang dipakai oleh Yakub untuk menipu ayahnya.
Yakub yang sudah rabun itu ingin memberkati cucu-cucunya. Yakub mengucap syukur kepada Tuhan karena telah dipertemukan dengan Yusuf, yang awalnya sudah dianggap mati. Bahkan Yakub masih bisa bertemu dengan anak-anak Yusuf. Yusuf sudah memposisikan anak-anaknya sesuai dengan tangan Yakub. Menurut kebiasaan dalam memberkati anak dan cucu, anak sulung akan berada di bawah tangan kanan dan anak bungsu akan berada di bawah tangan kiri. Tetapi justru Yakub menyilangkan tangannya, sehingga tangan kanannya pada Efraim dan tangan kirinya pada Manasye.
Dalam berkatnya, Yakub ingin memperkenalkan Tuhan yang telah disembah oleh nenek moyang Yakub. Tuhan itu sudah disembah oleh Abraham dan Ishak. Tuhan itu telah menjadi gembala bagi Yakub. Ini adalah pertama kali di dalam Alkitab, Tuhan disebut sebagai gembala. Di dalam berkat ini, Yakub sama sekali tidak memberikan berkat Mesianik. Yusuf berusaha untuk memindahkan tangan ayahnya. Tetapi Yakub tahu tentang posisi tangannya dan memang ia sengaja melakukan hal itu. Yakub memiliki mata iman yang tajam untuk memberkati Efraim dan Manasye (bdg. Ibrani 11:21).
Dalam hal ini, kita tidak perlu merasa rendah diri jika kita secara dunia berasal dari kalangan yang tidak menguntungkan. Berkat Tuhan bisa terjadi pada siapa saja yang dikehendaki-Nya, tidak memandang usia dan status orang tersebut. Tuhan akan memberikan kepada kita hal-hal yang bisa kita perjuangkan. Tuhan tahu segala sesuatu yang ada pada diri kita. Ia akan memberikan sesuai dengan kemampuan dan sikap hati kita.
Untuk berkat tambahan bagi Yusuf, Yakub memberikan kepadanya sebuah gunung. Gunung itu telah direbut oleh Yakub dari orang Amori dengan pedang dan panah. Memang tidak tercatat bahwa Yakub pernah berperang melawan Amori. Mungkin dalam periode waktu sebelumnya, Yakub pernah berperang melawan orang Amori. Suku Efraim dan Manasye akan menjadi sangat dominan. Mereka hanya kalah dengan suku Yehuda.
Views: 31