Belajar Dari Lewi (Jelajah PL 208)

Kejadian 49:5-7

Selanjutnya Yakub memberikan nubuatan kepada Simeon dan Lewi. Dalam hal ini, Simeon dan Lewi dijadikan satu kelompok oleh Yakub. Mereka berdua memiliki kemiripan. Yakub hanya memiliki nubuatan-nubuatan negatif terhadap kedua anaknya itu. Yakub mengingat kembali peristiwa yang sangat memalukan, yang terjadi di kota Sikhem. Mereka telah melakukan pembantaian terhadap seluruh penduduk kota Sikhem.

Jika kita ingat di renungan beberapa waktu sebelumnya, Dina diperkosa oleh Sikhem. Karena itu, Simeon dan Lewi membalas perilaku Sikhem itu dengan menipu penduduk kota itu. Penduduk kota Sikhem disuruh untuk sunat. Pada hari yang ketiga, ketika penduduk itu dalam kondisi lemah karena disunat, maka Simeon dan Lewi membantai seluruh penduduk Sikhem. Ternyata Yakub belum bisa melupakan hal tersebut. Yakub sangat marah terhadap tindakan Simeon dan Lewi.

Dari peristiwa ini kita bisa melihat bahwa dosa atau kesalahan seseorang, bisa dibayar oleh generasi selanjutnya. Misalnya, jika ada seorang ayah yang hidup dengan tidak bijaksana, maka anak-anaknya bisa menderita kemiskinan atau dikucilkan. Di dalam Keluaran 20:5 dikatakan, “Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,”

Untuk orang-orang yang membenci Tuhan, Ia akan membalas kesalahan itu sampai keturunan ketiga dan keempat. Kehidupan seseorang hari ini akan memperlihatkan keadaan anak dan cucunya. Simeon menjadi orang yang kasar dan keji. Anak-anak Simeon tidak ada yang menjadi orang hebat. Di dalam Yosua 19 dikisahkan bahwa milik pusaka mereka kecil dan berada di tengah-tengah milik pusaka bani Yehuda. Selanjutnya suku Simeon tercerai berai, banyak yang kehilangan identitas dan akhirnya masuk ke dalam suku Yehuda.

Lewi ikut mendapatkan nubuatan negatif dari Yakub. Tetapi keturunan Lewi bisa mematahkan nubuatan negatif itu. Meskipun nenek moyang mereka memiliki kesalahan, tetapi keturunannya bisa mengubah nubuatan itu menjadi lebih positif. Di dalam Ulangan 24:16 dikatakan, “Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri.” Pertobatan akan membawa perubahan, keturunannya bisa lepas dari kutukan atau nubuatan negatif. Tetapi jika anak dan keturunannya sama-sama fasik, maka Tuhan akan membalaskan sampai kepada keturunannya, terus menerus.

Contoh keturunan orang fasik yang bertobat, terdapat di Yehezkiel 18:5 dst. Jika orang benar melahirkan anak yang memiliki perilaku buruk, maka ia akan mati. Tetapi di ayat 14 dst dikatakan, jika anaknya tidak melakukan perilaku yang buruk seperti ayahnya (bertobat), maka ia akan hidup. Yakub telah bernubuat kepada Lewi bahwa keturunan mereka akan disebar di antara anak-anak Yakub. Pada saat bangsa Israel membuat lembu emas dan Musa menantang semua bangsa Israel, hanya suku Lewi yang mau ikut Musa dan kembali kepada Tuhan. Tuhan memberi kesempatan kepada suku Lewi, sebagai suku yang dikhususkan untuk melayani Tuhan.

Views: 25

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top