Tertawa Dalam Hati (Jelajah PL 72)

Kejadian 18:9-15

Ketika ketiga tamu Abraham itu sedang makan, Abraham berdiri di dekat mereka, mungkin sambil bertanya-tanya di dalam hati tentang tujuan kedatangan mereka. Sepertinya Abraham sangat penasaran dengan ketiga tamunya itu. Tamu itu kemudian bertanya kepada Abraham mengenai keberadaan Sara. Abraham langsung menjawab bahwa istrinya itu berada di dalam kemah.

Tamu itu memberitahukan informasi yang mengagetkan bagi Abraham, terutama bagi Sara. Selama ini mungkin Abraham dan Sara terus menantikan janji Tuhan mengenai keturunan. Tetapi selama itu, Tuhan tidak pernah berfirman apa-apa kepada mereka. Pada waktu itulah Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, istrimu, akan mempunyai anak seorang laki-laki.”

Sara mendengarkan perkataan itu dari balik pintu kemah, di belakang Tuhan. Sara tertawa di dalam hatinya, karena memang Abraham dan Sara pada waktu itu sudah berusia lanjut. Sara sudah mati haid, tidak mungkin bisa memiliki anak lagi. Sepertinya Sara belum bertemu langsung dengan ketiga tamu tersebut, sehingga masih menganggapnya sebagai tamu biasa. Sara tertawa karena memikirkan kondisi jasmaninya yang sudah tidak memungkinkan untuk memiliki anak kandung.

Tuhan berfirman bahwa Sara akan memiliki seorang anak, tahun depan. Terkadang, keterbatasan jasmani manusia, menjerat manusia itu sendiri untuk sulit menerima janji Tuhan. Dari kisah ini, kita dapat melihat bahwa janji Tuhan pasti ditepati. Tidak ada hal apapun yang bisa merintangi Tuhan untuk menggenapi janji-Nya. Manusia tidak perlu membantu Tuhan untuk menepati janji-Nya. Jika manusia membantu, justru bisa merusak segala sesuatunya. Itu yang pernah dilakukan oleh Sara, dengan memberikan Hagar menjadi istri Abraham.

Dalam hal ini, Sara masih ragu-ragu dengan informasi yang disampaikan oleh para tamu itu. Karena itulah ia tertawa. Ketika Sara tertawa, Tuhan menegurnya. Ketika kita mulai ragu-ragu dengan firman Tuhan, seringkali Tuhan menegur kita, supaya kita tidak meragukan firman-Nya. Sara mendapat teguran dari Tuhan, supaya ia tidak ragu-ragu dengan perkataan Tuhan. Ketika Sara menyadari bahwa tamu itu mengetahui segala sesuatu yang ada di pikiran dan hatinya, Sara mulai tahu bahwa tamu itu bukan tamu sembarangan.

Tamu itu tidak bisa melihat Sara yang sedang berada di balik pintu kemah. Tetapi ternyata tamu itu tahu keberadaan Sara, bahkan tahu apa yang dilakukan dan dipikirkan oleh Sara. Sara hanya tertawa dalam hati dan tidak mengeluarkan suara tawanya itu. Tetapi tamu itu tahu bahwa Sara sedang tertawa.

Tuhan memberi pernyataan dalam bentuk pertanyaan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Sara buru-buru menyangkal bahwa dia tertawa. Mungkin Sara merasa malu. Sara sedang berhadapan dengan Tuhan yang tahu isi hati dan pikiran manusia. Di dalam Yohanes 2:24-25 dijelaskan bahwa Tuhan tahu apa yang ada di dalam hati manusia. Tuhan tahu apa yang ada di dalam hati dan pikiran Sara, demikian juga dengan hati dan pikiran kita.

Views: 21

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top