Strategi Iblis Yang Licik (Jelajah PL 28)

Kejadian 6:5

Peristiwa yang pernah terjadi pada kehidupan umat manusia di awal, seringkali tercatat dan tersimpan di dalam legenda berbagai suku bangsa. Kejadian anak-anak Allah yang menghampiri manusia tercermin dalam legenda-legenda yang menceritakan ada dewa yang bersetubuh dengan manusia perempuan. Mereka menghasilkan keturunan-keturunan setengah dewa. Di dalam legenda Yunani, ada banyak cerita-cerita tentang hal ini. Mereka memiliki keturunan yang cerdas dan perkasa. Misalnya diceritakan tentang Hercules, anak dari dewa Zeus dengan perempuan biasa.

Keturunan mereka menjadi orang-orang hebat dan secara genetik bisa berbeda dengan keturunan manusia pada umumnya. Bahkan keturunan mereka gagah perkasa dan berbentuk raksasa. Jika kita mencoba mendalami, sepertinya tujuan Iblis bukan hanya soal kepuasan mereka. Iblis tentu masih ingat terus akan janji Tuhan, mengenai keturunan Sang Juruselamat yang akan muncul dari benih perempuan.

Ketika Kain lahir dan Hawa berpikir bahwa Kain adalah orang yang akan meremukkan Iblis, maka Iblis menghasut Kain supaya membunuh Habel. Karena Kain tidak berhasil menjadi jalur keturunan yang baik, maka Tuhan menggantikannya dengan keturunan Kain yang lain, yaitu Set. Set yang menjadi garis keturunan Mesias. Melihat ada garis keturunan orang-orang yang setia kepada Tuhan, maka Iblis melancarkan serangan dengan cara mengerahkan anak buahnya untuk berbuat cabul dengan perempuan-perempuan keturunan manusia.

Kemungkinan besar malaikat-malaikat ini menggunakan tubuh manusia, terutama laki-laki yang tidak benar. Sampai saat ini, Iblis bisa merasuki siapa saja, yang membuka celah bagi dia masuk ke dalam tubuh manusia. Hal itu menjadi salah satu strategi Iblis. Dia tidak mau ada keturunan manusia murni yang menjadi Juruselamat bagi umat manusia di muka bumi ini. Mereka menebar benih-benih yang tidak kudus, serta menyebar kejahatan di muka bumi.

Ternyata strategi ini sangat membahayakan. Apa yang dilakukan oleh Iblis dan manusia ini sangat memilukan Tuhan. Manusia yang bersetubuh dengan malaikat (Iblis) ini ikut bertanggungjawab. Perempuan sengaja melakukan hal itu, apalagi memberikan keturunan yang hebat, di atas rata-rata manusia. Karena itulah, Tuhan berkata di ayat 3 bahwa Roh-Nya tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia.

Memang Roh Tuhan selalu bekerja di dalam diri manusia. Tetapi Roh Tuhan tidak pernah memaksa manusia. Hal ini berbeda dengan Iblis, ketika ia merasuki manusia, maka ia bisa memaksa manusia untuk melakukan kehendaknya. Roh Kudus tinggal di dalam diri manusia, ingin membuat manusia mengerti akan Tuhan dan firman-Nya. Sebelum air bah, Roh Kudus tetap ada di dalam diri manusia. Sampai titik tertentu, akhirnya Roh Tuhan meninggalkan manusia, karena mereka tidak mau bertobat.

Manusia hanyalah daging. Tuhan juga mengurangi usia manusia, menjadi seratus dua puluh tahun saja. Usia ini jauh berbeda dari usia sebelumnya. Bukan berarti manusia tidak bisa hidup lebih lama dari usia itu. Selain itu, Tuhan sedang menunggu pertobatan orang zaman itu sampai seratus dua puluh tahun. Setelah itu, Tuhan memberikan hukuman atas mereka, yaitu air bah.

Views: 44

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top