Misteri Istri Kain (Jelajah PL 22)

Kejadian 4:13-26

Kain tidak mau menerima hukuman dari Tuhan. Ia mengatakan bahwa hukuman yang diberikan oleh Tuhan kepadanya itu terlalu berat. Dia juga sangat ketakutan, jika ada orang yang datang dan membunuh dia. Kita bisa belajar dari sini bahwa ketika manusia melakukan kejahatan, seringkali tidak berpikir tentang efek dan dampaknya. Setelah melakukan kejahatan, mereka mulai curiga, orang lain memiliki pemikiran yang sama jahatnya dengan dia.

Di zaman Kain belum ada hukuman mati. Hukuman mati mulai diberlakukan di Kejadian 9. Pada waktu zaman Kain, Tuhan tidak akan membiarkan Kain dibunuh oleh orang lain. Tuhan memberi tanda pada Kain. Meskipun demikian, Kain tetap mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatan jahatnya. Kita seharusnya juga mendapatkan hukuman yang setimpal dengan dosa dan pelanggaran yang telah kita lakukan. Tetapi kita patut bersyukur kepada Tuhan, karena darah Yesus telah menggantikan hukuman tersebut atas kita.

Di dalam Ibrani 12:24 dikatakan, “… dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru, dan kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat daripada darah Habel.” Darah Habel berbicara untuk menuntut pembalasan, sedangkan darah Yesus berbicara untuk menuntut pengampunan. Tetapi darah Habel juga mewakili penderitaan orang benar, yang telah dianiaya sedemikian rupa karena hidup di dalam Tuhan.

Kisah selanjutnya, digambarkan mengenai kondisi dunia dan peradaban manusia pada waktu itu. Pada waktu itu tidak disebutkan siapa dan dari mana istri Kain muncul. Pada waktu itu, tidak ada manusia lain selain Adam, Hawa dan anak-anak mereka. Bisa dipastikan bahwa Kain menikah dengan salah satu adiknya perempuan. Di awal, pernikahan dengan saudara kandung tidak dilarang. Pernikahan dengan saudara atau keluarga dekat mulai dilarang di zaman Imamat.

Keturunan manusia selanjutnya memiliki kecenderungan untuk berbuat jahat. Disebutkan nama Lamekh, yang merupakan orang pertama yang memiliki dua istri (poligami). Hal ini tentu bertentangan dengan firman Tuhan. Di keturunan berikutnya, ada juga orang-orang yang memiliki pekerjaan atau keahlian khusus: Yabal dikenal sebagai orang yang diam di dalam kemah dan memelihara ternak, Yubal menjadi pemain musik, Tubal-Kain menjadi tukang tembaga dan tukang besi. Dari hal itu, kita melihat bahwa sejak awal manusia sudah kreatif. Kondisi ini tentu tidak cocok dengan teori evolusi. Mereka berada di zaman purba, tetapi sudah bisa melakukan banyak hal.

Dari kisah yang sudah kita baca, sepertinya Iblis ingin sekali menghancurkan keturunan manusia. Ketika Hawa melahirkan Kain, maka Kain menjadi pembunuh. Habel yang hidup benar di hadapan Tuhan, dimatikan. Demikian juga dengan keturunan-keturunan selanjutnya, ada saja orang-orang yang jahat. Di kitab Kejadian saja, banyak perilaku Iblis yang digunakan untuk menyerang kehadiran Sang Juruselamat.

Meskipun demikian, ada keturunan Adam yang benar, yaitu Set yang disebut sebagai pengganti Habel. Biarpun Kain sudah sesat, tetapi Tuhan membangkitkan keturunan lain, untuk menjadi jalur keturunan Sang Mesias. Sejak Set memiliki anak yang bernama Enos, maka orang mulai memanggil nama Tuhan.

Views: 27

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top