Kain Mendapat Kutuk (Jelajah PL 21)

Kejadian 4:8-12

Sebagai orang percaya, kita perlu terus diingatkan mengenai bahaya dosa. Dosa selalu ada di dekat kita dan masuk ke dalam kehidupan kita. Di dalam Yakobus 1:12-15 dijelaskan bahwa dosa akan membawa manusia kepada maut. Dosa bukan sesuatu yang bisa dibuat main-main. Dosa berakibat sangat fatal, yaitu kematian kekal. Dosa tidak bisa dianggap sebagai lelucon. Di mata Tuhan, doa sangat serius. Jika dosa itu sudah matang, maka ia akan melahirkan maut.

Kain disuruh oleh Tuhan untuk berkuasa atas dosa. Demikian juga hari ini, kita juga menghadapi hal yang sama. Bahkan sekarang, lebih banyak lagi jenis dosa dengan segala yang mengikutinya. Kita membaca bahwa Kain tidak mengindahkan perkataan serta peringatan Tuhan. Kain justru melakukan hal yang sebaliknya. Kain mengajak adiknya, Habel, untuk pergi. Ketika mereka sudah sampai di padang, Kain memukul adiknya itu dan membunuhnya. Ini adalah pembunuhan pertama kali di dunia.

Kain, yang awalnya dianggap sebagai Juruselamat oleh Hawa, ternyata ia gagal total. Dia bukan Juruselamat, tetapi seorang penjahat dan pembunuh pertama. Di dalam 1 Yohanes 3:12-13, dijelaskan bahwa kata “membunuh” artinya bisa menyembelih. Sepertinya Kain merasa kesal kepada Tuhan, karena dituntut untuk memberikan persembahan yang mengeluarkan darah. Bentuk kekesalannya itu, sepertinya Kain ingin membuat Habel menjadi korban persembahannya.

Selain itu, Kain juga sedang iri dan tidak suka kepada adiknya. Dia sepertinya tidak suka ditegur oleh adiknya, karena Habel disebut juga sebagai nabi, yang mendapatkan wahyu dari Tuhan dan bisa menegur orang lain. Bisa jadi Habel sudah sering menasihati Kain. Hal itu dijelaskan di 1 Yohanes 3:12, alasan Kain membunuh Habel, “Sebab segala perbuatan Kain jahat dan perbuatan adiknya benar.”

Kecenderungan ini berlanjut sampai sekarang. Ada banyak orang yang menyukai perbuatan jahat. Ketika ada yang menegur perbuatan itu, justru mereka menyakiti atau menganiaya orang yang menegurnya. Sepanjang zaman kehidupan manusia, pihak yang salah yang selalu menganiaya orang yang benar. Orang-orang yang dipihak ketidakbenaran yang sering menggunakan kekerasan. Bahkan hal ini juga pernah terjadi di gereja. Gereja yang sudah tidak hidup dalam kebenaran firman Tuhan, menganiaya orang-orang yang dianggapnya sebagai bidat.

Selanjutnya Tuhan bertanya kepada Kain. Hal ini pernah dilakukan juga oleh Tuhan, ketika Adam dan Hawa sudah jatuh ke dalam dosa. Hal ini Tuhan lakukan, bukan karena Tuhan tidak tahu akan hal yang sudah terjadi. Tuhan sengaja bertanya mengenai Habel kepada Kain. Tuhan ingin supaya Kain mau mengakui kesalahannya. Tuhan ingin memberi kesempatan kepada Kain untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan.

Kain tidak mau mengakui kesalahannya, bahkan cenderung melawan Tuhan. Karena Kain tidak mau bertobat, maka konsekuensi yang ia dapatkan adalah kutukan. Dikatakan bahwa darah Habel berteriak kepada Tuhan dari tanah. Jika terjadi ketidakadilan pada manusia, maka ia berteriak sampai ke Tuhan. Kain harus pergi dari rumah yang ditempatinya saat itu. Ia menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi.

Views: 33

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top