Ismael Mengejek Ishak (Jelajah PL 86)

Kejadian 21:8-14

Ishak bertumbuh dan disapih , berumur sekitar dua tahun. Pada waktu disapih, Abraham mengadakan perjamuan besar bagi Ishak. Sepertinya Ishak memang mendapatkan kasih sayang yang besar dari orang tuanya. Abraham juga mengajarkan banyak hal yang baik kepada anaknya. Pada saat penyapihan itu, Sara melihat Ismael (anak yang dilahirkan oleh Hagar) sedang bermain bersama Ishak. Dalam bahasa aslinya, bukan hanya sekedar ‘bermain’. Sebenarnya Ismael sedang ‘mengolok-olok’ Ishak. Di dalam KJV, bermain itu ‘mocking’ atau mengejek (menganiaya).

Di dalam Galatia 4:29-30 dikatakan, “Tetapi dahulu dia, yang diperanakkan menurut daging, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh, demikian juga sekarang ini. Tetapi apa kata nas Kitab Suci? Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba perempuan itu tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anak perempuan merdeka itu.”

Sebenarnya Ismael bukanlah anak yang jahat, karena Abraham pasti memberikan pendidikan dan asuhan yang baik juga. Kemungkinan Ismael merasa iri, karena Ishak memang diistimewakan oelh orang tuanya. Ketika Ismael melakukan hal itu kepada Ishak, ternyata Sara melihatnya dan Sara tidak suka akan hal itu. Sara sepertinya memang tidak bisa mengasihi Ismael, karena peristiwa yang pernah terjadi atasnya, yaitu Hagar yang pernah memandang rendah Sara.

Karena marah, Sara meminta kepada Abraham untuk mengusir Hagar dan Ismael. Abraham sebenarnya mengasihi Ismael, sehingga permintaan Sara itu sangat menyebalkan bagi Abraham. Abraham berat hati untuk mengabulkan permintaan Sara. Tetapi Tuhan berfirman kepada Abraham, “Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala hal yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.”

Memang motivasi Sara salah. Tetapi usulan Sara itu disetujui oleh Tuhan. Sesuai dengan kehendak dan janji Tuhan, sebenarnya Ishaklah yang menjadi keturunan Abraham dan yang akan mewarisi janji Tuhan. Dengan berat hati akhirnya Abraham mengusir Hagar dan Ismael. Abraham menaati perkataan Tuhan. Keesokan harinya, Abraham mengambil roti dan air, memberikan kepada hagar, meletakkan semua itu beserta anaknya di atas bahu hagar, kemudian Hagar disuruh pergi. Hagar segera pergi dan mengembara di padang gurun Bersyeba.

Abraham bukanlah orang yang berkekurangan, tetapi ia hanya memberikan roti dan air kepada Hagar. Beberapa waktu kemudian, memang Abraham memberikan beberapa pemberian lain kepada anak-anaknya yang lain, selain Ishak. Meskipun roti dan air itu sebenarnya cukup untuk perjalanan Hagar dan Ismael, tetapi mereka tersesat di padang gurun.

Dalam menaati setiap perintah Tuhan, Abraham segera melakukannya. Kita dapati dalam kisah kehidupan Abraham, semua yang diperintahkan oleh Tuhan kepada Abraham, maka Abraham tidak pernah menunda untuk melaksanakan perintah itu. Dalam hal ini, kita patut untuk mengikuti teladan Abraham. Ketika Tuhan menyatakan kehendak-Nya kepada kita, maka sebaiknya kita segera melakukan kehendak Tuhan itu.

Views: 36

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top