Wahyu 1:1-3
Kitab Wahyu adalah kitab terakhir dalam kanon Alkitab. Wahyu ini disebut juga sebagai penyingkapan, apa yang tertutup sedang dibukakan. Ini adalah wahyu terakhir yang diberikan oleh Tuhan kepada rasul yang terakhir. Setelah ini, Tuhan tidak menurunkan wahyu lagi kepada siapapun. Wahyu ini diungkapkan kepada rasul Yohanes. Pada saat menulis wahyu ini, Yohanes berada di pulau Patmos. Dia berada di pulau Patmos karena kesaksian dari Yesus Kristus.
Rasul Yohanes mengakhiri pelayanannya di kota Efesus. Ketika masuk di ujung abad pertama, terjadi penganiayaan yang semakin besar. Oleh karena kesaksian dan pengajarannya, Yohanes ditangkap, kemudian diasingkan atau dibuang ke pulau Patmos. Jika di Indonesia, pulau ini fungsinya mirip seperti pulau Nusakambangan. Sekitar tahun 96-98 Masehi, wahyu terakhir ini diturunkan melalui Yohanes. Wahyu ini kemudian dikirimkan kepada tujuh jemaat di sekitar Efesus.
Di akhir abad pertama, kota Efesus menjadi kota pusat kekristenan. Penyebaran penginjilan dilakukan dari kota Efesus. Pengutusan para penginjil juga dari kota Efesus, setelah mereka menempuh pendidikan teologi di kota tersebut.
Kitab Wahyu ini berisi hal-hal yang akan terjadi, penyingkapan hal-hal yang masih jauh di depan. Banyak orang yang antusias sekaligus takut dengan kitab ini, karena berisi hal-hal yang belum terjadi, tetapi akan segera terjadi. Kita tidak tahu, terjadinya di generasi kita atau di generasi berikutnya. Sebagai orang percaya, seharusnya kita tidak takut membaca dan mempelajari wahyu ini. Kita sebenarnya sedang menanti-nantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Kita bisa mempersiapkan diri, dengan cara mengetahui segala sesuatu yang akan terjadi.
Lebih baik kita mempelajari kitab ini dengan sikap mengasihi Tuhan, mencintai kebenaran dan keinginan untuk mengetahui segala sesuatu yang telah dipersiapkan oleh Tuhan bagi kita. Sebagian besar wahyu ini berisi penyingkapan peristiwa yang akan terjadi setelah masa gereja. Masa gereja sendiri disingkapkan di pasal 2 dan 3, tidak terlalu banyak.
Setelah pasal tersebut, kita akan masuk dalam peristiwa sesudah pengangkatan. Kita juga perlu melihat bahwa apa yang tertulis adalah peristiwa yang terjadi secara bersamaan, antara peristiwa di atas dan di bawah, peristiwa di Surga dan di bumi. Kitab ini juga menyingkapkan banyak sekali simbol-simbol. Sepertinya Yohanes sendiri juga tidak bisa mengungkapkannya dengan bahasa umum, karena penglihatan yang didapatnya sangat dahsyat. Simbol yang dipakai pun merupakan simbol umum yang dipakai pada zaman itu, pernah tercatat juga di kitab Daniel dan Yehezkiel.
Berbahagialah orang yang membacakan dan mereka yang mendengarkan perkataan nubuatan ini. Demikian juga yang menuruti segala sesuatu yang tertulis di dalamnya, karena memang waktunya sudah dekat. Karena itu, baiklah kita menyikapi firman dan wahyu ini dengan sebaik-baiknya, supaya pengertian kita terhadap firman ini semakin jelas. Tidak ada ruginya kita setiap hari mempelajari Alkitab, karena memiliki makna yang sangat baik serta memberitahu banyak hal tentang kita, baik peristiwa yang sudah pernah terjadi, maupun peristiwa yang akan terjadi.
Views: 13