Materai Ketujuh Dibuka (Jelajah PB 1075)

Wahyu 8:1-5

Pada saat materai ketujuh dibuka oleh Anak Domba, terjadi kesunyian di Surga selama setengah jam lamanya. Kita sulit untuk mengerti peristiwa ini. Mungkin kita bisa membandingkan saat ini, jika ada waktu yang cukup lama terjadi kesunyian, kita bisa menduga bahwa terjadi sesuatu yang dahsyat. Bisa juga waktu yang sunyi itu dipakai untuk mengingat sesuatu. Keadaan ini memang cukup aneh, tetapi kita tidak bisa memastikan apa sebenarnya yang sedang terjadi.

Setelah terjadi kesunyian selama setengah jam, Yohanes kemudian melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Tuhan, mereka diberi tujuh sangkakala. Sangkakala akan ditiup atau dibunyikan, untuk menandakan peristiwa yang penting atau perlu diwaspadai. Misalnya di dalam peperangan, sangkakala ditiup sebagai tanda untuk siaga atau mulai menyerang. Kalau saat ini, sebagian besar diganti dengan sirine, sebagai penanda sesuatu yang penting. Pada waktu Tuhan Yesus datang sebelum mengangkat orang percaya, tanda yang diberikan juga sangkakala yang dibunyikan.

Seorang malaikat lain datang. Ia berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Pedupaan emas merupakan salah satu alat untuk menaruh dupa. Kepada malaikat itu diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah di hadapan takhta itu. Tidak dijelaskan tentang doa semua orang kudus ini, apakah doa di semua zaman atau hanya di zaman tribulasi saja.

Apapun itu, peristiwa ini ingin menggambarkan bahwa Tuhan mendengar doa. Seruan doa orang-orang percaya di muka bumi ini didengar oleh Tuhan. Jika orang percaya berseru kepada Tuhan karena ketidakadilan, maka Tuhan akan ikut campur tangan. Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Tuhan. Secara simbolik digambarkan bahwa malaikat itu sedang menghantarkan doa-doa orang kudus kepada Tuhan.

Setiap orang yang bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus, merekalah yang disebut sebagai orang-orang kudus. Orang kudus yang dimaksudkan di sini bukanlah orang yang tidak berdosa atau makhluk lain. Mereka adalah orang yang sudah dikuduskan oleh Kristus, karena telah bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus. Mereka telah mengetahui dan mengaminkan bahwa Yesus menggantikan mereka mati di kayu salib, sehingga sekarang mereka menggantikan Yesus hidup di dunia ini.

Lalu malaikat itu mengambil pedupaan tersebut, mengisinya dengan api dari mezbah dan melemparkannya ke bumi. Hal ini terjadi karena doa orang-orang kudus itu menuntut keadilan ditegakkan. Mereka memohon pembelaan dari Tuhan atas ketidakadilan yang terjadi atas mereka. Ketika isi pedupaan itu dilempar ke bumi, maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.

Views: 22

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top