Kota Mabuk Darah (Jelajah PB 1116)

Wahyu 18:1

Perlu diperjelas lagi bahwa Babel adalah gambaran dari kota Roma. Pemerintahan Romawi pernah sangat berkuasa, terutama pada saat zaman Yesus Kristus. Pemerintah Romawi telah menjajah Israel, juga telah banyak menganiaya serta membunuh orang-orang percaya. Di dalam kitab Wahyu, Yohanes sengaja menggunakan nama Babel, sebagai persamaan Babel di Perjanjian Lama. Babel pernah menjadi kota besar, penduduknya ingin membangun menara yang tingginya sampai ke langit, untuk menyamai Yang Mahatinggi dan menentang Tuhan.

Beberapa Kaisar Romawi pernah mengangkat diri menjadi Tuhan. Mereka ingin disembah. Hal ini sama dengan beberapa penguasa di Babilonia, yang ingin juga disembah sebagai Tuhan. Pada zaman Perjanjian Baru, kota Roma sering disebut oleh orang Yahudi dan orang Kristen sebagai kota Babel. Sebutan itu menggambarkan tentang kesombongan penduduk kota tersebut, serta kesombongan dari pemimpin kota itu.

Tercatat dalam sejarah bahwa rasul Paulus dipenggal kepalanya di Roma. Demikian juga rasul Petrus, dibunuh dan disalibkan dengan kepala di bawah, juga dilakukan di kota Roma. Pada waktu pemerintahan kaisar Nero, orang-orang Kristen banyak yang mati di kota Roma, dengan penganiayaan yang keji. Orang Kristen ditangkap, dimasukkan ke dalam stadion yang penuh dengan binatang buas yang lapar. Mereka menjadi tontonan penduduk Roma, ketika harus berusaha menyelamatkan diri dan akhirnya habis di makan binatang buas itu.

Kesalahan dan dosa yang telah dilakukan di kota Roma sangat dahsyat, bahkan telah dilakukan oleh beberapa generasi. Kita tidak bisa membayangkan, ada penduduk kota dan pemerintahan yang sangat kejam dan keji seperti itu. Ketika kota Roma menjadi Kristen, sejak pemerintahan kaisar Konstantin, bukan berarti kekejaman dan kekejian mereka berakhir. Atas nama gereja dan negara, mereka juga tetap menganiaya sesamanya, yang menurut mereka adalah bidat.

Hal ini sebenarnya lebih mengerikan. Jika orang Kristen disiksa oleh kaisar atau pemerintahan yang bukan Kristen, masih wajar. Yang tidak wajar adalah ketika orang yang mengaku Kristen, mereka menyiksa dan membunuh sesama manusia. Seandainya mereka bidat atau pengajar sesat sekalipun, tidak patut orang yang mengaku Kristen melakukan kekejian itu. Parahnya, ternyata yang mereka siksa adalah orang-orang yang memiliki pengajaran Kristen yang murni.

Di masa modern ini, perlakuan orang Kristen di Roma ternyata diikuti oleh orang-orang Kristen tradisional, yang biasanya sudah menjadi Kristen sejak nenek moyang mereka. Ada daerah-daerah Kristen yang tidak mau jika ada gereja lain yang dibangun, yang tidak sama dengan organisasi gereja yang telah ada. Mereka seringkali melakukan pengancaman dan penolakan. Mereka menamai diri Kristen, tetapi perilakunya tidak sesuai dengan firman Tuhan.

Pada akhirnya, kota Babel (kota Roma) akan dihakimi. Kekuasaan yang pernah ada, kemudian lenyap, tetapi di akhir zaman akan muncul kembali. Hanya kekuasaan itu tidak akan berlangsung lama. Kekuasaan itu bahkan dimanfaatkan oleh Antikristus untuk melakukan aksi mereka.

Views: 25

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top