Ibrani 11:1-4
Paulus dalam pasal ini ingin menegaskan bahwa iman di dalam Yesus Kristus sangat penting, karena memberikan kehidupan kekal dan menjauhkan diri kita dari maut atau kematian kekal. Orang-orang di Perjanjian Lama, mereka diselamatkan bukan karena perbuatan mereka. Mereka diselamatkan melalui iman kepada Juruselamat yang dijanjikan oleh Tuhan, yang akan datang ke dunia, untuk mengorbankan diri-Nya demi menebus seluruh umat manusia di dunia ini, dari Adam sampai manusia terakhir. Sedangkan orang-orang di zaman Perjanjian Baru serta kita saat ini yang ada di zaman gereja, diselamatkan karena iman kita kepada Juruselamat yang sudah datang, yang telah disalibkan, yaitu Yesus Kristus. Dengan iman percaya ini, maka kita dibenarkan di hadapan Bapa di surga.
Dengan iman kita mengaminkan bahwa kita percaya dengan segenap hati bahwa Yesus Kristus telah menggantikan kita dihukumkan di kayu salib. Selanjutnya, kita hidup bukan karena diri kita, tetapi hidup selayaknya Yesus hidup. Hidup kita saat ini adalah milik Yesus Kristus. Karena itulah kita seharusnya melakukan semua kehendak Tuhan dengan sebaik-baiknya, karena hidup kita bukan milik kita lagi, tetapi seharusnya Yesus yang ada di dalam kita.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Pengharapan adalah sesuatu yang belum nampak, tetapi sudah dijanjikan akan terjadi di masa yang akan datang. Buktinya adalah percaya kepada segala sesuatu yang belum kita lihat. Jika kita sudah melihatnya, maka itu tidak bisa disebut sebagai iman. Kita saat ini sudah percaya kepada Yesus Kristus yang sudah disalibkan, lalu kita berharap ke depan. Kita berharap, ketika Yesus Kristus datang untuk kedua kalinya ke dunia, kita diangkat untuk hidup bersama-sama dengan Dia untuk selama-lamanya.
Iman sendiri terdiri dari gabungan antara pengetahuan, perasaan dan kehendak. Iman sendiri timbul dari pendengaran akan firman Kristus. Seseorang tidak akan mungkin beriman, jika dia tidak mendengar firman dengan baik. Perlu pemberitaan Injil, supaya orang bisa mendengar berita Injil, kemudian percaya kepada Yesus Kristus. Oleh iman, maka nenek moyang orang Yahudi mendapatkan kesaksian. Iman mereka telah membawa buah yang baik, menjadi teladan iman bagi orang-orang di generasi selanjutnya.
Karena iman, kita bisa mengerti bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Tuhan. Apa yang kita lihat saat ini terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat. Karena iman Habel, maka ia telah mempersembahkan kepada Tuhan korban yang lebih baik daripada korban yang diberikan oleh Kain. Pada saat mempersembahkan korban, Habel telah melakukannya dengan iman. Kain tidak melakukannya dengan iman, sehingga ia melakukan persembahan dengan cara yang tidak benar, tidak sesuai dengan keinginan Tuhan. Kain menggunakan hasil tanaman, bukan menggunakan kambing domba, yang sebenarnya menyimbolkan pengorbanan Sang Juruselamat yang dijanjikan oleh Tuhan, yang akan datang. Karena iman, darah Habel masih berbicara setelah ia mati. Ini adalah simbol bahwa kematiannya diperhatikan oleh Tuhan. Kematian Habel adalah kematian pertama kali yang tercatat di dalam Alkitab.
Views: 32