Ibrani 11:5-10
Tokoh teladan iman selanjutnya adalah Henokh. Karena imannya, Henokh diangkat oleh Tuhan dan tidak mengalami kematian. Henokh sangat percaya kepada janji Tuhan. Kita perlu ingat bahwa manusia bisa jatuh ke dalam dosa karena ia tidak mau percaya kepada Tuhan dan memilih lebih percaya perkataan Iblis. Hawa lebih percaya kepada Iblis karena mendapatkan harapan bahwa ketika ia makan buah yang dilarang oleh Tuhan, maka ia akan menjadi sama seperti Tuhan. Jika Adam beserta keturunannya lebih memilih untuk percaya kepada Tuhan, maka mereka harus melakukan ibadah simbolik sebagai simbol bahwa mereka percaya akan janji Tuhan akan kirim Juruselamat. Henokh berkenan di hadapan Tuhan. Ia tidak ditemukan karena Tuhan telah mengangkatnya.
Tanpa iman, tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa berkenan di hadapan Tuhan. Iman menjadi hal yang sangat penting untuk kita bisa datang kepada Tuhan. Kita harus percaya bahwa memang ada Tuhan. Kita juga harus percaya bahwa Tuhan memperhatikan segala sesuatu. Kita harus percaya kepada janji keselamatan yang sudah ditawarkan oleh Tuhan.
Karena iman, Nuh dengan petunjuk Tuhan yang sebenarnya belum kelihatan, dia dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya. Nuh membuat bahtera itu sekitar seratus tahun. Dia belum pernah membuat bahtera dan sekarang ia harus membuat bahtera itu. Dia tidak pernah membayangkan air bah yang akan muncul. Tentu ini memerlukan iman yang sangat kuat, untuk tetap mengerjakannya dengan tidak mengeluh dan tekun. Dia harus melakukan itu dengan sedemikian rupa, jangan sampai ada keraguan atau putus asa.
Jika Nuh tidak memiliki iman yang kuat, kemungkinan besar ia akan berhenti bekerja. Pasti juga banyak tantangan yang dihadapi oleh Nuh, baik pada saat mempersiapkan bahan-bahan bahtera, termasuk juga mendengar hinaan atau hujatan dari orang-orang di zamannya. Dengan iman, Nuh bisa menyelesaikan bahtera itu dengan baik, sesuai dengan petunjuk Tuhan. Jika bahtera belum siap, maka dunia ini tidak akan mendapatkan hukuman air bah. Karena itulah maka dikatakan bahwa karena iman, Nuh menghukum dunia dan Nuh menerima kebenaran, dibenarkan oleh Tuhan karena imannya.
Karena iman, Abraham taat untuk pergi, ketika ia dipanggil untuk berangkan ke negeri yang belum diketahuinya. Abraham taat disuruh keluar dari keluarganya, dari tanah sanak saudaranya, untuk pergi ke suatu tempat yang belum jelas bagi dia. Karena iman, Abraham memilih taat dan melangkah keluar dari tanah nenek moyangnya. Dia terlalu percaya dengan perkataan Tuhan. Dia mendapatkan janji dari Tuhan, akan menjadi bapa bagi bangsa yang besar, meskipun ia sendiri pada waktu itu belum memiliki anak.
Akhirnya Abraham pergi ke tempat yang dijanjikan, tetapi seolah-olah ia masih menjadi orang asing di tempat tersebut. Di tanah itu, Abraham masih tinggal di kemah bersama Ishak dan Yakub. Ishak dan Yakub juga ikut menjadi ahli waris janji Tuhan tersebut. Ia menantikan kota yang mempunyai dasar.
Views: 34