Ibrani 11:30-40
Karena iman, maka runtuhlah tembok-tembok Yerikho karena pimpinan dari Yosua. Bangsa Israel hanya mengelilingi tembok tersebut selama tujuh hari lamanya. Mereka tidak menggunakan senjata untuk meruntuhkan tembok tersebut. Yang membuat roboh adalah kuasa Tuhan, karena iman dari bangsa Israel tersebut. Mereka mengelilingi tembok sambil bernyanyi, dengan menggunakan sangkakala dan terompet. Karena iman, maka Rahap, perempuan yang tidak baik moralnya itu, ia tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka di Yerikho, karena ia telah menyambut para pengintai itu dengan baik. Rahap sudah tahu bahwa kotanya akan segera jatuh ke tangan orang Yahudi. Rahap percaya bahwa Tuhan yang disembah oleh orang Yahudi adalah Tuhan pencipta langit bumi dan segala isinya.
Rahap adalah perempuan yang memiliki moral tidak baik, tetapi ia akhirnya memilih untuk beriman kepada Tuhan. Di hadapan Tuhan, mungkin kita belum tentu baik dibandingkan dengan Rahap. Di hadapan Tuhan, semua manusia sama berdosanya, meskipun jika bisa diberi kadar, mungkin kadar dosa kita lebih sedikit dari Rahap atau justru lebih besar tetapi tidak kelihatan. Apapun itu, di mata Tuhan, kita tetap sama, yaitu sebagai orang berdosa. Sama halnya dengan seorang penyamun yang disalibkan bersama dengan Yesus Kristus, tetapi ia kemudian bertobat. Berapapun dosa kita, jika kita bertobat, maka dosa itu dihapuskan dan benar-benar selesai.
Selain semua tokoh-tokoh beriman di atas, masih banyak lagi tokoh lain yang hidupnya perlu kita teladani, seperti: Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud, Samuel dan para nabi. Mereka semua bukanlah orang-orang yang tidak berdosa. Mereka sama seperti kita, pernah melakukan pelanggaran dan dosa, bahkan mungkin lebih parah dari kita. Tetapi mereka memiliki iman kepada Tuhan. Mereka mau bertobat dan memiliki iman yang teguh.
Orang-orang yang beriman tersebut telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa serta memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing. Ada banyak kesaksian iman yang telah dialami oleh tokoh-tokoh di dalam Perjanjian Lama tersebut.
Ada orang yang lebih memilih menderita atau mati. Disebutkan bahwa ada yang membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, dengan harapan supaya mereka memperoleh kebangkitan yang lebih baik. Ada yang diejek dan didera, bahkan dibelenggu dan dipenjara. Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang. Mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan.
Ternyata dunia ini tidak layak bagi mereka. Bagaimana dengan kita, apakah dunia ini layak bagi kita? Tempat yang tepat bagi orang beriman adalah surga yang mulia, di mana Tuhan berada di sana. Tuhan telah mempersiapkan kota yang memiliki dasar, yaitu Yerusalem Baru. Para tokoh iman itu tidak memperoleh janji di dunia ini. Mereka memilih untuk menantikan janji yang lebih indah dan mereka memberi kesaksian yang baik ketika masih berada di dunia ini.
Views: 33