Kolose 2:1-5
Jemaat Kolose tidak mengenal Paulus secara pribadi. Di dalam kitab Kisah Para Rasul juga tidak dijelaskan bahwa rasul Paulus pergi mendirikan jemaat di Kolose. Mungkin jemaat di Kolose ini didirikan oleh para murid Paulus, ketika ia mengajar di Efesus, di ruang kuliah Tiranus. Ketika Injil diberitakan di kota-kota lain, maka akan berdiri jemaat di kota-kota tersebut. Karena itu Paulus memberitahukan kepada jemaat di Kolose bahwa perjuangan yang dilakukan oleh Paulus terhadap jemaat di Kolose cukup berat, termasuk untuk jemaat di Laodikia dan di tempat lain, yang belum mengenal Paulus secara pribadi.
Pada waktu Paulus mendirikan sekolah teologi pertama di Efesus, ia mendapatkan tantangan yang cukup berat. Tetapi Paulus tetap melakukan semuanya itu, supaya Injil tetap bisa diajarkan serta diberitakan ke berbagai tempat. Injil itu bukan hanya diberitakan olehnya, tetapi juga oleh murid-muridnya, sehingga semakin banyak daerah yang bisa dijangkau. Melalui perjuangan yang cukup berat di Efesus itu, akhirnya banyak jemaat-jemaat yang berdiri, hasil dari pemuridan dan pengajaran yang dilakukan oleh Paulus di Efesus. Beberapa di antaranya adalah jemaat Kolose dan Laodikia. Dan mereka memang belum mengenal Paulus secara pribadi.
Mungkin sudah ada beberapa di antara mereka yang kenal dengan Paulus. Lalu lintas pada saat itu juga cukup lancar, apalagi perjalanan antara Efesus dan Kolose. Di dalam satu jemaat, yang paling penting adalah bersatu dalam kasih. Dengan demikian setiap anggota jemaat memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Tuhan, yaitu Kristus. Kekayaan yang dimaksudkan di sini bukan kekayaan materi, tetapi kekayaan rohani. Di dalam Yesus Kristus tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan. Jika seseorang tidak mengenal Kristus dan jalan pikirannya tidak bisa memahami tentang Kristus, tidak bisa mengerti tentang keselamatan yang diberikan oleh Kristus, maka orang tersebut tidak akan tahu apa-apa meskipun memiliki pendidikan yang tinggi.
Yesus Kristus adalah hikmat Tuhan, pusat dari semua pengetahuan. Dia adalah hikmat dan harta yang tersembunyi dari Tuhan. Kita patut mengucap syukur kepada Tuhan, jika kita bisa mengerti akan kebenaran rohani ini. Jika pengenalan Kristus adalah awal dan inti dari pengetahuan tidak dipahami, maka kita tidak akan bisa memahami perkara-perkara rohani. Semuanya ini dikatakan oleh Paulus supaya jangan ada yang memperdaya dengan perkataan-perkataan indah. Meskipun Paulus tidak berada di Kolose, tetapi ia sangat senang dan bersukacita karena mendengar tentang tertib hidup mereka dan keteguhan iman mereka dalam Kristus.
Tertib hidup menyangkut tentang praktik hidup sehari-hari dan moral. Keteguhan iman berbicara tentang pengajaran atau doktrin. Paulus mendapat berita bahwa kondisi di Kolose sangat baik. Secara iman dan pengajaran, mereka murni dan tidak bergeser. Secara moral dan hidup sehari-hari, mereka tetap melaksanakan hidup dengan tertib. Dua hal ini seharusnya dipasangkan dan saling melengkapi. Kita bisa melihat dan mengamati, jika pengajaran di dalam kekristenan tidak benar, maka kehidupan anggota jemaat juga tidak tertib. Jika kita berani menyebut diri sebagai orang Kristen yang hidup di dalam pengajaran yang benar, maka hidup kita pasti akan tertib, standar moral hidup kita akan sangat tinggi.
Views: 1