Kisah Para Rasul 13:2-5
Pada suatu hari mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa. Beribadah di sini artinya mereka sedang dalam persekutuan, belajar tentang firman Tuhan. Mereka juga berpuasa karena mereka tahu ada hal-hal yang lebih penting daripada soal makan dan minum. Hari ini kita pun tidak dilarang untuk berpuasa, dengan catatan kita melakukannya dengan pengertian dan sesuai dengan kebutuhan. Yang perlu diperhatikan, puasa ini jangan sampai memunculkan ibadah simbolik yang baru. Puasa juga tidak boleh dipakai untuk menyiksa diri untuk menimbulkan belas kasihan dari Tuhan.
Jika memang diperlukan, ada hal yang sangat penting yang kita pergumulkan, kita bisa melakukan doa dan puasa. Tuhan Yesus sendiri pernah melakukan doa semalaman, karena memang Dia tidak memiliki waktu dengan Bapa di siang hari. Siang harinya, Yesus berkeliling untuk mengajar kepada orang banyak. Tuhan Yesus juga pernah melakukan puasa empat puluh hari empat puluh malam. Yang perlu diperhatikan juga, doa dan puasa tidak boleh dikaitkan dengan mistik. Kita tidak boleh melakukan itu karena ingin mendapatkan kekuatan yang lebih (supranatural).
Dalam acara itu, berkatalah Roh Kudus: “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.” Di bagian ini, kita bisa menyadari bahwa Roh Kudus adalah Pribadi. Roh Kudus bisa berkata-kata, menghiburkan, menguatkan, bahkan menuntun kita ke dalam kebenaran. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang ditempatkan di dalam hati orang percaya, yang membuat setiap orang yang sudah dilahirkan kembali, akan mencari kebenaran dengan sungguh-sungguh. Roh Kudus adalah Pribadi Tuhan yang ketiga.
Roh Kudus ini berkata langsung kepada jemaat di Antiokhia. Roh Kudus menginginkan supaya Barnabas dan Saulus dikhususkan untuk Tuhan. Setelah mendengar perkataan Roh Kudus itu, jemaat kembali berpuasa dan berdoa. Mereka belum mengetahui secara jelas apa yang akan terjadi dengan Barnabas dan Saulus. Mereka juga tidak tahu apa yang akan mereka lakukan, karena ini adalah hal yang pertama. Setelah meletakkan tangan ke atas Barnabas dan Saulus, maka mereka membiarkan keduanya pergi. Jemaat telah melakukan pekerjaan yang baru, yaitu pengutusan misi, yang belum pernah dilakukan oleh rasul atau murid yang lain.
Sesuai dengan perintah dari Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia (daerah pantai yang memiliki pelabuhan). Dari Seleukia, mereka berlayar ke pulau Siprus. Setibanya di Salamis (kota pertama yang mereka singgahi), mereka memberitakan firman Tuhan di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Selalu tempat itu yang dituju oleh mereka pertama kali, ketika singgah suatu tempat, yaitu rumah ibadat orang Yahudi. Sepertinya itu adalah hal yang paling mudah dilakukan, karena mereka adalah orang Yahudi. Jika mereka datang di kalangan orang Yahudi, pasti akan disambut. Berdasarkan pengajaran Perjanjian Lama, mereka kemudian akan menerangkan Injil Yesus Kristus, yaitu Juruselamat atau Mesias yang dijanjikan oleh Tuhan.
Yohanes Markus (anak Maria yang memiliki rumah besar di Yerusalem, masih terhitung sebagai keponakan Barnabas) ikut bersama dengan mereka, menyertai mereka sebagai pembantu. Ada banyak hal yang perlu diurus pada waktu Barnabas dan Saulus berjalan berkeliling untuk memberitakan Injil.
Views: 5