Kisah Para Rasul 25:21-27
Festus tidak menemukan kesalahan Paulus, apalagi dengan tuntutan hukuman mati yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi. Paulus sedang memberitakan kesaksiannya. Karena Paulus mendapatkan penglihatan tentang Yesus, maka Paulus bisa menyatakan dan mengatakan dengan pasti bahwa Yesus hidup. Yesus sudah bangkit, hidup dan kembali ke Sorga. Di adalah Juruselamat dan Tuhan. Pada waktu memberi penglihatan kepada Paulus saat perjalanannya ke Damsyik, Yesus menyatakan diri bahwa Dia adalah Tuhan.
Festus adalah hakim yang tidak benar. Dia mau menyerahkan Paulus sebagai hadiah bagi orang-orang Yahudi, padahal dia sendiri tidak menemukan kesalahan yang dilakukan oleh Paulus. Festus sudah bertemu dengan penginjil besar di segala abad, tetapi dia tidak mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Dia menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Orang yang menolak berita Injil, mereka tidak memiliki kesempatan untuk memperoleh kehidupan kekal. Tidak ada hal yang lebih indah dan lebih berharga di dunia ini, selain memperoleh kehidupan kekal.
Paulus naik banding dan ia sendiri meminta supaya tetap berada di dalam tahanan sampai perkaranya diputuskan oleh Kaisar. Paulus tahu bahwa di tahanan, Paulus lebih aman dan lebih leluasa memberitakan Injil. Paulus terus memberitakan Injil melalui surat-surat yang ia tuliskan. Jika dia berada di luar tahanan, maka orang-orang Yahudi akan mudah untuk membunuhnya. Orang-orang Yahudi saat itu memang penuh dengan kekerasan. Bahkan Yesus pernah mengatakan bahwa mereka sebenarnya bukan anak-anak Abraham, tetapi anak-anak Iblis.
Karena cerita Festus, maka Agripa tertarik untuk mendengar secara langsung pengajaran yang disampaikan oleh Paulus. Keesokan harinya datanglah Agripa dan Bernike dengan segala kebesarannya, mereka masuk ke ruang pengadilan bersama-sama dengan kepala pasukan dan orang-orang terkemuka di kota itu. Festus memberikan perintah supaya Paulus dihadapkan kepada mereka. Di depan banyak orang itu, Festus memberitahu bahwa Paulus telah dituduh oleh semua orang Yahudi, baik yang ada di Yerusalem maupun yang ada di Kaisarea. Orang-orang Yahudi tersebut memberi tuduhan kepada Paulus sambil berteriak-teriak dan mengatakan bahwa Paulus tidak boleh hidup lebih lama. Inilah salah satu ciri khas orang-orang yang disebut sebagai anak Iblis. Mereka suka berteriak-teriak dan tidak mau berbicara dengan baik-baik. Mereka merasa paling benar dan memberikan ancaman kepada orang lain.
Bahkan di depan Paulus, Festus juga mengakui bahwa Paulus tidak berbuat sesuatu yang setimpal dengan hukuman mati. Karena Paulus naik banding kepada Kaisar, maka Festus memutuskan akan mengirimkan Paulus kepada Kaisar. Paulus akan dikirim ke kota Roma. Di pasal sebelumnya kita melihat bahwa Paulus sangat rindu untuk memberitakan Injil ke Roma. Ini adalah cara yang diizinkan oleh Tuhan supaya Paulus bisa sampai ke kota Roma. Festus sendiri kebingungan untuk memberi catatan kepada Kaisar mengenai tuduhan yang diberikan kepada Paulus. Karena itulah Festus menghadapkan Paulus kepada mereka semua, terutama kepada raja Agripa, supaya setelah diadakan pemeriksaan, ada sesuatu yang bisa dicatat untuk disampaikan kepada Kaisar. Memang tidak wajar mengirim seseorang untuk diadili oleh Kaisar, tetapi tidak ada tuduhan-tuduhan yang berat yang harus diajukan.
Views: 55