03 Imamat

Sukarela Bukan Seenak Hati (Jelajah PL 432)

Imamat 19:5-16 Selanjutnya mengenai korban keselamatan, dijelaskan kembali di ayat ini. Jika masih mengingat di awal dari kitab Imamat ini, dikatakan bahwa korban keselamatan adalah bentuk persembahan sukarela. Umat Israel tidak diwajibkan, terutama dalam hal waktu, untuk memberikan korban keselamatan ini. Berbeda dengan korban penebusan dosa dan penghapus salah, yang harus dilakukan pada saat-saat tertentu. […]

Sukarela Bukan Seenak Hati (Jelajah PL 432) Read More »

Menghormati Orangtua (Jelajah PL 431)

Imamat 19:3-4 Selanjutnya akan dibahas mengenai perluasan dan pendalaman hukum-hukum Tuhan, yang telah disampaikan sebelumnya. Keluaran 20 merupakan hukum dasar yang diberikan oleh bangsa Israel. Di dalamnya ada banyak aturan moral yang diberikan dan bahkan bisa dijadikan pedoman sampai saat ini. Setelah Keluaran 20, jika ada perintah-perintah lain, maka semuanya itu adalah perluasan atau pendalaman

Menghormati Orangtua (Jelajah PL 431) Read More »

Kekudusan Tuhan (Jelajah PL 430)

Imamat 19:1-2 Kita diingatkan kembali bahwa tema utama dari kitab Imamat adalah kekudusan Tuhan. Karena kekudusan Tuhan, maka diharuskan adanya persembahan korban untuk menghapus dosa. Kekudusan Tuhan juga yang menyebabkan adanya imam yang menjadi perantara antara manusia berdosa dengan Tuhan yang maha kudus. Kekudusan Tuhan yang membuat kita harus melihat dosa sebagai sesuatu yang buruk

Kekudusan Tuhan (Jelajah PL 430) Read More »

Praktik Kekejian (Jelajah PL 429)

Imamat 18:19-30 Manusia juga diajarkan untuk mengendalikan hawa nafsunya. Artinya manusia tidak bisa melakukan segala sesuatu sesuai dengan kehendak dan keinginannya sendiri. Karena itu ada beberapa kondisi yang dinajiskan. Dengan cara demikian, manusia bisa belajar untuk berdisiplin mengendalikan dirinya. Jangan sampai manusia tidak bisa mengendalikan diri untuk melakukan hal-hal yang baik. Segala sesuatu yang mengendalikan

Praktik Kekejian (Jelajah PL 429) Read More »

Aturan Perkawinan (Jelajah PL 428)

Imamat 18:12-18 Mulai dari pasal ini, Tuhan melarang perkawinan antara saudara kandung dekat. Manusia semakin berkembang dan semakin banyak. Setelah beberapa generasi, mereka mengalami kerusakan genetika. Orang yang memiliki hubungan darah, berpotensi memiliki kelainan gen yang sama. Jika mereka menikah dan memiliki anak, maka anak itu akan berpotensi cacat. Jika dia menikah dengan orang lain

Aturan Perkawinan (Jelajah PL 428) Read More »

Scroll to Top