01 Kejadian

Ketika Melanggar Ketetapan Tuhan (Jelajah PL 14)

Kejadian 3:8-14 Sepertinya, sebelum manusia jatuh ke dalam dosa, Tuhan sering berkunjung atau datang ke taman Eden. Tuhan memang maha hadir, tetapi ia mempersonifikasikan (mewujud) seperti manusia, supaya bisa berkomunikasi dengan manusia. Pada hakikatnya, antara Tuhan dengan manusia adalah segambar dan serupa. Ketika Tuhan datang ke taman itu, manusia bersembunyi. Secara sengaja Tuhan memanggil mereka. […]

Ketika Melanggar Ketetapan Tuhan (Jelajah PL 14) Read More »

Kejatuhan Manusia (Jelajah PL 13)

Kejadian 3:6-7 Hawa akhirnya memakan buah itu dan juga memberikan kepada suaminya, yang pada saat itu bersama-sama dengan dia. Suaminya pun memakan buah itu. Di dalam 1 Timotius 2:14 dikatakan, “Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.” Adam tidak tergoda dan tertipu oleh Iblis. Adam memakan buah

Kejatuhan Manusia (Jelajah PL 13) Read More »

Iblis Tidak Kreatif (Jelajah PL 12)

Kejadian 3:4-6 Peristiwa yang dialami oleh Hawa pada waktu itu, dialami juga oleh kita pada saat ini. Jika kita tidak mengerti firman Tuhan dengan baik, maka kita akan jatuh. Di dalam 1 Petrus 5:8, Iblis digambarkan sebagai singa yang mengaum-aum mencari orang yang dapat ditelannya. Ketika Iblis tahu bahwa manusia memiliki celah iman, tidak mengerti

Iblis Tidak Kreatif (Jelajah PL 12) Read More »

Ketika Hawa Tidak Mengerti Firman (Jelajah PL 11)

Kejadian 3:2-3 Kemungkinan besar, Tuhan menciptakan malaikat di awal. Di dalam Ayub 38:6-7 dikatakan, “Atas apakah sendi-sendinya dilantak, dan siapakah yang memasang batu penjurunya pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai?” Konteks ayat ini adalah tantangan Tuhan terhadap Ayub. Tuhan bertanya apakah Ayub tahu tentang semua itu? Pada waktu Tuhan menciptakan

Ketika Hawa Tidak Mengerti Firman (Jelajah PL 11) Read More »

Tuhan Menciptakan Perempuan (Jelajah PL 09)

Kejadian 2:18-25 Pada saat Tuhan menciptakan manusia, Ia memberikan hak asasi kepada manusia, hak untuk bebas memilih. Manusia bisa memilih segala sesuatu, sesuai dengan keinginan hatinya. Tuhan berkehendak dan berkenan supaya manusia mau menyembah Tuhan, dari keinginan hatinya yang terdalam. Tetapi di satu sisi, manusia juga bisa saja memilih untuk tidak menyembah Tuhan, bahkan melawan

Tuhan Menciptakan Perempuan (Jelajah PL 09) Read More »

Scroll to Top