Bilangan 26:1-10
Sensus atau perhitungan umat Israel sudah pernah dilakukan sebelumnya, tercatat di dalam Bilangan 1-4. Di pasal 26 ini merupakan sensus yang kedua. Sensus ini menjadi salah satu sebab, kitab ini dinamakan Bilangan, karena ada angka dan perhitungan yang dimunculkan. Ada perbedaan antara sensus pertama dengan kedua ini. Sensus kedua ini dilakukan sekitar tiga puluh delapan tahun sesudah sensus pertama. Sensus kedua ini dilaksanakan di dataran Moab, di tepi sungai Yordan, dekat Yerikho.
Yang melakukan sensus kali ini adalah Musa dan imam Eleazar. Harun sudah mati di padang gurun dan tidak termasuk generasi yang masuk ke tanah Kanaan. Eleazar telah menggantikan Harun. Sensus pertama dan kedua sama-sama menghitung orang-orang yang bisa masuk ke wajib militer. Sensus ini tidak bertujuan untuk menghitung semua orang Israel. Sensus ini menghitung umat Israel yang sudah berusia dua puluh tahun ke atas, semua laki-laki yang sanggup berperang.
Semua ini dilakukan supaya bisa melakukan pengaturan atau mengorganisir umat. Orang yang memiliki iman kepada Tuhan dan hidup secara terorganisir, akan menghasilkan berbagai macam hal yang baik dan positif. Jika komunitas bisa terorganisir tetapi tidak memiliki iman, akan cenderung memiliki dampak yang negatif. Jauh lebih baik orang yang beriman kepada Tuhan, yang terorganisir dengan baik.
Pertama kali, suku Ruben disensus. Ruben merupakan anak sulung dari Yakub atau Israel. Tetapi Ruben telah kehilangan hak kesulungannya, karena dia telah selingkuh dengan Bilha, salah satu dari gundik ayahnya. Ketika Yakub mengetahui hal itu, maka Ruben tidak diberi hak kesulungan. Yang dihitung sebagai anak sulung adalah Yusuf. Di dalam 1 Tawarikh 5:1 tercatat, “Anak-anak Ruben, anak sulung Israel. Dialah anak sulung, tetapi karena ia telah melanggar kesucian petiduran ayahnya, maka hak kesulungannya diberikan kepada keturunan dari Yusuf, anak Israel juga, sekalipun tidak tercatat dalam silsilah sebagai anak sulung.”
Karena hak kesulungan diberikan kepada Yusuf, maka suku Yusuf dibagi menjadi dua. Pada zaman itu ada kebiasaan bahwa anak sulung akan mendapatkan dua kali lipat warisan dari anak-anak yang lain. Karena itu, dalam pembagian tanah, Yusuf mendapat dua bagian, untuk Efraim dan untuk Manasye.
Jika di sensus pertama, selalu disebut nama pemimpin suku, pada sensus ini tidak disebutkan pemimpinnya. Di sensus ini, setiap suku disebutkan kaum-kaumnya lebih rinci. Setiap suku, terbagi atas kaum-kaum, menjadi keturunan generasi kedua Yakub. Jadi, kaum-kaum ini adalah para cucu Yakub. Misalnya, di suku Ruben, terdapat empat anak Ruben yang masing-masing menjadi kaum: Henokh, Palu, Hezron dan Karmi.
Setelah dihitung, jumlah suku Ruben ada empat puluh tiga ribu tujuh ratus tiga puluh orang. Dibandingkan dengan sensus pertama, maka hasil penghitungan suku Ruben pada pasal ini, jumlahnya berkurang. Sebenarnya, pada suku Ruben ada Datan dan Abiram yang sudah mati, karena telah memberontak bersama dengan Korah. Keturunan Datan dan Abiram juga ikut mati. Ini bisa menjadi salah satu sebab berkurangnya jumlah suku Ruben.
Views: 23