Perang Rohani (Jelajah PL 570)

Bilangan 25:4-18

Karena masalah itu, maka Tuhan mendatangkan murka atas orang Israel yang telah berkompromi terhadap praktik penyembahan berhala itu. Tuhan memberi perintah kepada Musa untuk menangkap semua orang yang mengepalai bangsa itu. Mereka dihukum dengan cara dibinasakan dan dimusnahkan. Hukumannya juga dilakukan di tempat yang terang. Kesalahan mereka sangat fatal dan berbahaya bagi yang lain, karena pengaruh negatif ini bisa menyebar dengan cepat.

Kesalahan yang fatal harus mendapatkan hukuman yang tegas. Penyakit ganas yang membuat bagian tubuh membusuk, harus segera diamputasi, supaya tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain. Hukuman ini bukan bentuk dari kekejaman, tetapi bentuk dari menjaga kekudusan umat Israel. Lebih baik mengorbankan sedikit, daripada seluruh bangsa Israel terpengaruh dan akhirnya melakukan dosa yang sama, bahkan dengan pelanggaran yang lebih keji.

Tuhan sedang mendatangkan tulah yang sangat hebat bagi Israel, sehingga dalam waktu singkat ada dua puluh empat ribu orang yang mati. Bahkan segenap umat Israel bertangis-tangisan di depan pintu Kemah Pertemuan, karena melihat kedahsyatan murka Tuhan. Pada saat seperti itu, tiba-tiba datang seorang Israel dengan perempuan Midiam. Mereka telah membawa dosa yang menyebabkan tulah bagi Israel. Pada waktu itu, Midian dan Moab menjadi satu, sehingga dalam kasus ini disebut di sana perempuan Midian.

Pada waktu ini, Pinehas, anak Eleazer mengejar orang Israel dan perempuan Midian itu. Pinehas menikam kedua orang itu di ruang tengah dan kedua orang itu mati. Setelah itu, berhentilah tulah menimpa orang Israel. Pinehas termasuk orang yang giat dalam kehidupan rohani. Tuhan memberikan perjanjian keselamatan kepada Pinehas, menjadi perjanjian keimaman untuk selama-lamanya, bagi dia dan keturunannya.

Kesalahan yang telah dilakukan oleh orang Israel, ternyata bukan kesalahan kaum biasa. Di ayat 14 dijelaskan bahwa orang Israel yang bersama-sama dengan perempuan Midian itu ialah Zimri bin Salu. Ia merupakan seorang pemimpin salah satu puak orang Simeon. Dengan menargetkan pemimpin, diharapkan bangsa Israel kehilangan identitasnya sebagai penyembah Tuhan, menjadi penyembah baal. Perempuan Midian itu juga bukan orang biasa. Ia disebut Kozbi bin Zur, seorang anak kepala kaum di Midian. Karena itu, kejahatan ini memang harus ditumpas dengan cara yang sangat drastis. Jika tidak segera ditumpas, maka pengaruh penyembahan baal akan sangat kuat.

Akhirnya, Tuhan memberi perintah kepada orang Israel untuk berperang melawan orang Midian. Perang ini akan dijelaskan kembali di pasal 31. Mereka sebelumnya telah menyerang Israel. Mereka tidak menyerang secara fisik, tetapi secara rohani. Serangan rohani jauh lebih dahsyat daripada serangan fisik. Di dalam sejarah gereja juga demikian. Ketika orang-orang Kristen dianiaya secara fisik, mereka tidak hilang lenyap. Justru para martir menjadi benih bagi para pahlawan iman selanjutnya.

Tetapi ketika orang Kristen diserang secara rohani, melalui penyesatan, akan banyak kekalahan terjadi. Awalnya memang tidak kelihatan, tetapi akibatnya sangat dahsyat. Dalam kasus orang Israel ini, dua puluh empat ribu orang mati tanpa perang fisik.

Views: 20

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top