Kelicikan Bileam dan Balak (Jelajah PL 568)

Bilangan 25:1-3

Orang Israel yang tinggal di Sitim, dipengaruhi untuk menikah dengan perempuan-perempuan Moab. Para perempuan Moab ini merayu orang Israel untuk memberikan korban sembelihan kepada allah yang disembah oleh orang negeri Moab. Sesembahan orang Moab disebut Baal-Peor. Para perempuan Moab ini sepertinya memang diberdayakan untuk menarik para pemimpin Israel untuk menyembah Baal-Peor. Dengan cara ini, Moab justru mendatangkan hukuman Tuhan atas Israel. Tuhan sangat marah dengan peristiwa ini.

Balak memang gagal menyuruh Bileam untuk mengutuk Israel. Ternyata Tuhan bisa mendatangkan hukuman atas Israel dengan cara membelokkan iman dan kepercayaan Israel melalui para perempuan Moab itu. Memang hal ini tidak berhubungan dengan Bileam, karena Bileam kembali ke tempat kediamannya. Tetapi sepertinya ide untuk melakukan semua ini berasal dari Bileam.

Di Bilangan 31:16 dikatakan, “Bukankah perempuan-perempuan ini, atas nasihat Bileam, menjadi sebabnya orang Israel berubah setia terhadap TUHAN dalam hal Peor, sehingga tulah turun ke antara umat TUHAN.” Ternyata strategi yang dilakukan oleh Balak ini berdasarkan nasihat dari Bileam. Bileam memang gagal mengutuk Israel. Tetapi Bileam masih menginginkan upah yang menggiurkan dari Balak. Bileam tahu bahwa sumber kekuatan dari orang Israel adalah Tuhan.

Jika Bileam bisa membuat orang Israel membangkang atau memberontak kepada Tuhan, maka Tuhan sendiri yang akan mengutuk dan menghukum orang Israel itu. Orang lain tidak perlu ikut campur untuk menghancurkan Israel. Jika Bileam atau Balak mau melawan Tuhan, tidak akan mungkin. Tetapi mereka bisa membuat orang Israel menjauh serta memberontak kepada Tuhan. Inilah rencana licik yang disampaikan oleh Bileam kepada Balak. Strategi ini ternyata cukup berhasil.

Akhirnya Israel berpasangan dengan Baal-Peor. Bangsa Israel itu turut makan dari korban dan bahkan menyembah Baal-Peor. Perempuan diberdayakan, karena ternyata bisa lebih mudah menarik perhatian orang Israel. Biasanya, penyembahan baal atau berhala pada waktu itu, selalu terjadi penggabungan antara penyembahan dengan perilaku seksual yang tidak semestinya. Tindakan seperti ini akan membuat para perempuan hamil. Lebih parah lagi, anak-anak yang dilahirkan itu biasanya dipersembahkan lagi kepada baal dengan cara dikorbankan.

Anak-anak itu biasanya dibunuh atau dimasukkan ke dalam api sebagai korban persembahan kepada baal. Para orang tua tega melakukan hal itu, karena mereka memang anak-anak yang tidak diinginkan oleh orang tuanya. Anak-anak itu adalah hasil dari tindakan kejahatan dan kekejian mereka, sehingga mereka tega melakukan praktik mengorbankan manusia. Ini menjadi salah satu alasan Tuhan, ingin menggunakan Israel untuk memusnahkan bangsa-bangsa yang mempraktikkan kejahatan seperti ini.

Sebenarnya Israel tidak pernah kalah dengan siapa pun juga, karena Tuhan menyertai mereka. Hanya saja, ketika mereka memilih untuk menjauh atau memberontak kepada Tuhan, maka mereka akan mendapatkan murka Tuhan. Bagi generasi-generasi tertentu di bangsa Israel yang setia kepada Tuhan, mereka tidak akan kalah dari peperangan apa pun. Bahkan tidak ada korban dalam peperangan itu.

Views: 26

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top