Berlindung Dengan Menggunakan Nama Tuhan (Jelajah PL 566)

Bilangan 24:5-13

Nubuatan yang disampaikan oleh Bileam adalah berkat bagi bangsa Israel. Bahkan nubuatan ini lebih kuat dari sebelumnya. Bileam menyatakan keindahan kemah-kemah Yakub dan tempat-tempat kediaman Israel. Pada waktu itu bangsa Israel masih dalam kemah-kemah, karena masih dalam pengembaraan. Bangsa Israel juga digambarkan sebagai lembah yang membentang, sebagai taman di tepi sungai, sebagai pohon gaharu yang ditanam Tuhan, sebagai pohon aras di tepi air.

Di daerah Timur Tengah, air menjadi kebutuhan yang sangat berharga, apalagi cukup sulit untuk mendapatkan air. Bileam justru menyatakan berkata bahwa Israel seperti air yang mengalir dari timbanya dan benihnya mendapat air banyak-banyak. Pada waktu itu, Israel belum memiliki raja. Tetapi Bileam telah menubuatkan bahwa Israel akan memiliki raja, yang lebih tinggi dari Agag. Di dalam Alkitab, nama Agag muncul di dalam 1 Samuel 15:20. Di adalah raja dari orang Amalek. Orang Amalek adalah orang yang paling benci dengan orang Israel. Merekalah orang yang pertama kali menyerang orang Israel.

Dalam nubuatan Bileam, diingatkan kembali tentang keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir. Bangsa Israel memiliki kekuatan yang sangat besar. Digambarkan bahwa bangsa-bangsa yang akan melawan Israel akan hancur dan binasa. Bagi Balak, tentu nubuatan ini menjadikan dia semakin ketakutan. Balak ingin mengupah Bileam untuk mengutuk Israel, tetapi justru Bileam malah menubuatkan tentang kehancuran bangsa yang melawannya. Tentu salah satunya adalah Balak sendiri.

Di bagian akhir, Bileam berkata, “Diberkatilah orang yang memberkati engkau, dan terkutuklah orang yang mengutuk engkau!” Yang disampaikan oleh Bileam ini adalah janji Tuhan kepada Abraham. Balak ingin supaya Bileam mengutuki Israel, justru yang terjadi sebaliknya, Bileam sedang mengutuk Balak. Bileam sudah tahu bahwa ia tidak akan mendapatkan upah, justru menyakiti Balak. Itulah hukuman bagi dia kerena tidak mau mengikuti petunjuk Tuhan dari awal.

Balak sangat marah, sampai ia meremas-remas jarinya sendiri. Jika Balak tidak menghormati Bileam, kemungkinan besar Bileam akan mendapatkan celaka. Tetapi sepertinya nama besar Bileam sebagai seorang nabi masih membuat Balak sungkan terhadap Bileam. Balak tidak menyerang Bileam secara fisik. Padahal pada saat itu seorang raja memiliki kuasa untuk membuat keputusan sesuai keinginannnya. Raja merupakan hukum tertinggi di dalam wilayah kerajaan itu.

Balak tidak melakukan kekerasan secara fisik kepada Bileam. Balak hanya bisa mengusir Bileam dengan kata-kata yang keras. Balak seolah-oleh mengejek Bileam dengan mengingatkan upah banyak yang sebenarnya akan diberikan kepadanya. Karena Bileam selalu berlindung di balik Tuhan, maka Balak juga membawa nama Tuhan yang telah mencegah Bileam untuk mendapatkan upah itu.

Meskipun respon Bileam nampaknya menunjukkan kesetiaannya kepada Tuhan, tetapi sebenarnya Bileam masih menginginkan upah itu. Bileam sangat ingin mengutuk orang Israel, tetapi Tuhan menuntut Bileam untuk memberkati Israel. Dengan cara berkata seperti ini, maka Bileam tidak akan mendapatkan ancaman dari Balak secara langsung, karena berlindung di balik nama Tuhan. Bileam telah menggunakan nama Tuhan sesuai dengan keinginan hatinya sendiri.

Views: 41

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top