Bilangan 25:2-3
Pola atau strategi Bileam ini seringkali dipakai oleh Iblis sampai saat ini. Tantangan atau tekanan dari luar tidak serta merta bisa melemahkan iman. Tetapi ketika umat Tuhan bisa dipengaruhi untuk berbuat dosa atau berkompromi dengan dosa, maka akan melemahkan umat itu. Di dalam Wahyu 2:14 dikatakan, “Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.”
Jika kita mengingat kembali dalam Yudas 1:11, di situ juga disebut ada kesesatan Bileam. Dicatat juga di dalam 2 Petrus 2:15-16 disebut dengan istilah jalan Bileam. Semua ini berkaitan dengan orang yang menghalalkan segala sesuatu demi uang. Mereka rela berkompromi dan bahkan membelakangi Tuhan demi uang. Mereka juga melanggar firman Tuhan untuk mendapatkan uang.
Berbeda dengan yang ditekankan di dalam Wahyu 2:14 tadi, yaitu pengajaran Bileam. Pengajaran Bileam adalah berkompromi atau penyatuan antara umat Tuhan dengan bukan umat Tuhan. Bileam mengajarkan supaya orang Israel dinikahkan dengan para perempuan Moab. Akhirnya umat Israel itu meninggalkan Tuhan. Bileam sengaja mencampurkan atau menyatukan hal yang seharusnya dipisahkan.
Sebagai orang percaya, secara pribadi kita seharusnya memisahkan diri dari hal-hal duniawi. Ada banyak hiburan dan pengaruh duniawi yang sangat jahat, sehingga bisa mempengaruhi pola pikir dan sikap hidup kita. Karena itu, ada banyak orang yang mengaku atau berstatus Kristen, tetapi secara pola pikir dan sikap hidup, mereka duniawi. Sebagai gereja atau kumpulan warga jemaat, kita juga harus memisahkan diri dengan komunitas duniawi. Yang harus dilakukan adalah memberitakan Injil dan menjadi pengaruh bagi dunia ini, bukan kita atau gereja yang dipengaruhi oleh dunia ini.
Israel sebenarnya dipisahkan oleh Tuhan dari bangsa-bangsa lain di muka bumi ini, pada zaman itu. Israel adalah bangsa yang kudus (dikhususkan oleh Tuhan). Mereka tidak diperbolehkan menyembah berhala atau ilah lain. Ketika mereka menghilangkan keterpisahan ini, maka mereka akan masuk dalam kompromi. Ternyata, ketika mereka berkompromi, mereka sangat mudah dibawa untuk ikut menyembah Baal-Peor.
Penyembahan Baal-Peor sebenarnya masih ada sampai saat ini. Memang sudah tidak dalam bentuk patung lagi, tetapi lebih kepada perilaku seks bebas. Jika mereka memiliki bayi, memang tidak lagi dipersembahkan kepada baal, tetapi dibunuh dengan cara aborsi. Kekacauan dan kehancuran terus menerus terjadi di dunia yang rusak ini.
Ajaran Bileam ternyata masuk juga ke kalangan gereja, salah satunya adalah jemaat Pergamus. Beberapa di antara warga jemaat di sana mengikuti ajaran Bileam. Mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah. Jika di zaman kitab Wahyu, sudah ada yang ikut ajaran Bileam, maka saat ini pasti sudah sangat banyak yang terpengaruh dengan ajaran Bileam. Bisa saja kita menemukan ada orang Kristen yang masih hidup dalam penyembahan berhala, biasanya melalui tradisi nenek moyang mereka.
Views: 24