Terdorong Hatinya (Jelajah PL 368)

Keluaran 35:5-29

Semua persembahan itu harus ditujukan kepada Tuhan dan diperuntukkan bagi suku Lewi. Demikian juga suku Lewi memberikan persembahan persepuluhan ditujukan kepada Tuhan dan diperuntukkan bagi para imam. Pada prinsipnya, semua persembahan harus ditujukan kepada Tuhan. Semua harta yang ada pada kita adalah milik Tuhan. Setelah para umat memberikan persembahan kepada Tuhan, maka Tuhanlah yang memberikan berkat itu kepada para hamba-Nya, kepada orang-orang yang melayani-Nya.

Dalam pelayanan di dunia, Tuhan bisa membiayai pelayanan-Nya sendiri. Tetapi dari firman yang kita baca ini, Tuhan juga sedang memberikan pola serta kesempatan bagi umat-Nya, untuk menjadi saluran yang Tuhan pakai untuk membiayai proyek dan pelayanan-Nya. Saluran yang dipakai oleh Tuhan, tentu tidak akan mengalami kekurangan.

Persembahan ini bersifat sukarela, sehingga di ayat 5 dikatakan, “setiap orang yang terdorong hatinya…” Tuhan telah memberikan kehendak bebas kepada manusia. Sebenarnya Tuhan tidak ingin memaksa manusia untuk memberi persembahan. Orang yang terdorong hatinya untuk memberi adalah orang-orang yang sadar akan kebaikan serta penyertaan Tuhan. Jika Tuhan tidak memperhatikan mereka, maka bangsa Israel masih akan terus ada di dalam perbudakan di Mesir.

Hari ini kita juga diberi kebebasan oleh Tuhan untuk memilih. Jika kita telah diselamatkan oleh Tuhan, kita juga pasti akan memiliki hati yang terdorong untuk memberikan dan mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan.

Ada banyak daftar barang yang bisa dipersembahkan kepada Tuhan. Ketika orang Israel keluar dari Mesir, mereka termasuk orang yang kaya raya. Ketika mereka keluar dari tanah Mesir, mereka meminta segala perhiasan dari orang Mesir. Orang-orang Mesir yang pada waktu itu merasa ketakutan, dengan senang hati memberikan segala sesuatu yang diminta oleh orang-orang Israel. Dengan memberikan semua yang diminta, mereka berharap orang Israel segera pergi dari tanah mereka.

Selama kurang lebih empat ratus tiga puluh tahun, orang Israel bekerja tanpa dibayar. Mereka bekerja sebagai budak. Pada saat mereka akan keluar dari tanah Mesir, mereka mendapatkan upah yang seharusnya mereka terima. Mungkin yang didapat oleh orang Israel belum sebanding dengan pekerjaan dan penderitaan mereka selama menjadi budak. Tetapi Tuhan telah membuat orang Mesir bermurah hati kepada orang Israel. Karena itulah orang Israel keluar dari tanah Mesir dengan membawa banyak kekayaan.

Pada saat itu mereka tidak bisa mempersembahkan uang, karena masih berada di padang gurun. Jika mereka memberi persembahan uang, maka mereka juga akan susah untuk membeli barang-barang yang diperlukan untuk pembangunan Kemah Suci. Orang-orang Israel yang sudah merasakan kasih dan penyertaan Tuhan itu dengan sukarela memberikan semua yang diperlukan untuk ibadah mereka selanjutnya.

Views: 21

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top