Keluaran 30:11-16
Setiap orang yang sudah percaya kepada Yesus Kristus adalah imam, imaamat yang rajani. Artinya, kita bisa langsung berdoa kepada Tuhan Yesus, tanpa melalui perantara manusia lain. Imam Besar kita adalah Yesus Kristus, saat ini berada di Surga, menjadi perantara antara kita dengan Bapa di Surga. Yesus juga berdoa bagi kita, seperti di dalam Yohanes 17. Sebagai orang percaya, jangan sampai kita tidak memiliki waktu untuk berdoa. Doa menjadi hal penting bagi orang percaya.
Mulai ayat 11, ada peraturan sisipan mengenai persembahan khusus, pada waktu pendaftaran orang Israel. Ketika orang Israel mengadakan sensus, maka pada saat itu setiap orang yang dihitung (biasanya orang Israel yang sudah berusia dua puluh tahun ke atas dan sudah siap untuk berperang) harus membayar setengah syikal. Tujuan dari persembahan ini, supaya orang Israel selalu ingat bahwa nyawa mereka adalah milik Tuhan. Menghitung jumlah jiwa (sensus), memiliki kecenderungan akan muncul kesombongan bahwa dirinya adalah milik sendiri.
Jiwa adalah milik Tuhan. Bangsa Israel memiliki peraturan yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain. Dengan peraturan ini, diharapkan orang Israel selalu mengingat bahwa jiwa mereka sebenarnya milik Tuhan, bukan milik diri sendiri. Hal ini juga mengingatkan bahwa setiap jiwa harus dibayar dan ditebus. Setiap jiwa manusia yang ada di dunia ini, sudah berdosa. Persembahan ini menjadi alat peraga lain yang dipakai oleh Tuhan untuk menggambarkan keselamatan. Setiap orang memiliki harga yang harus dibayar.
Di dalam 1 Petrus 1:18-19 dikatakan, “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.” Inilah harga yang telah dibayar oleh Yesus Kristus untuk setiap jiwa manusia.
Orang miskin maupun kaya, harus membayar dengan jumlah yang sama, yaitu setengah syikal. Artinya, jiwa setiap manusia sama di hadapan Tuhan. Dalam hal ini, Tuhan memandang semua manusia sama rata. Tidak ada yang lebih berharga dan tidak ada yang kurang berharga. Dalam hal keselamatan juga demikian, tidak ada yang lebih berharga dan tidak ada yang kurang berharga. Yesus mati untuk semua. Yesus menebus semua. Dia telah mengadakan pendamaian dan membayar harganya dengan lunas.
Setengah syikal dipilih, karena angka yang tidak terlalu besar. Jika terlalu besar, maka orang miskin tidak akan sanggup untuk membayarnya. Persembahan ini juga disebutkan secara negatif di dalam 2 Samuel 24:2. Pada waktu itu, Daud ingin mendata atau mengadakan sensus orang Israel. Daud ingin melakukan itu dalam kesombongannya. Daud tidak mengindahkan perintah Tuhan. Jika orang Israel mengingat perintah ini secara positif, maka kesombongan itu akan bisa dihindari.
Karena Daud tidak mengadakan persembahan ini, maka Tuhan mendatangkan tulah atas orang Israel. Mereka banyak yang mati. Artinya, perintah Tuhan yang tidak dilakukan ini, akhirnya terbukti dengan munculnya tulah (ayat 12).
Views: 34