Perbudakan (Jelajah PL 307)

Keluaran 21:1

Peraturan selanjutnya adalah penjelasan lebih detail mengenai hukum kelima, yaitu hormat pada orangtua. Sebenarnya bukan hanya orangtua (ayah dan ibu) yang harus dihormati, tetapi semua otoritas yang ada di atas kita, seperti: guru, pemerintah, pemimpin jemaat, dll. Hal ini juga berkaitan dengan tuan dan budak, atau atasan dengan pekerja. Budak harus menghormati tuannya dan tuan harus memperlakukan budak dengan baik. Di sini kita mendapati berbagai macam aturan dalam hubungan antara tuan dengan budak, dalam konteks bangsa Israel pada waktu itu.

Mengapa pada waktu itu Tuhan masih mengizinkan terjadi perbudakan? Kita tahu bahwa perbudakan adalah hal yang keji dan kejam, tidak berperikemanusiaan. Ketika Tuhan menciptakan manusia, Tuhan tidak menciptakan kategori manusia tertentu atau status sosial. Semua orang diciptakan sama, tidak ada yang diciptakan untuk jadi tuan atau jadi budak. Tetapi kita harus sadar bahwa kita hidup di dunia yang penuh dengan dosa. Situasi menjadi kacau dan salah satunya membuat terjadi perbudakan.

Perbudakan yang terjadi di sekeliling orang Israel merupakan perbudakan yang kejam. Bangsa Israel sendiri pernah terjebak dalam perbudakan yang cukup lama. Di dalam perbudakan, manusia dianggap seperti benda atau binatang. Bahkan terkadang binatang diperlakukan lebih baik daripada budak. Budak diperas tenaganya. Jika mati, tidak ada yang bisa menolongnya. Semua hak budak, menjadi hak tuannya. Tidak ada orang yang bisa menyelamatkan budak, kecuali orang itu membeli budak tersebut.

Bahkan jika kita membaca Alkitab, kita tidak pernah menemukan adanya penghapusan perbudakan. Tetapi dalam sejarah kehidupan manusia, perbudakan hilang karena orang-orang percaya. Meskipun Alkitab sama sekali tidak mencatat penghapusan atau pelarang budak, tetapi orang Kristen yang lahir baru sadar bahwa ia tidak boleh memperbudak sesamanya. Seorang percaya seharusnya mengasihi sesama manusia dan membuat manusia lain hidup merdeka. Dengan prinsip pengajaran kasih yang disampaikan oleh Yesus Kristus, maka perbudakan menjadi hilang.

Alkitab lebih fokus pada jalan keselamatan rohani. Di zaman Yesus dan para rasul, tidak ingin memberi kesan bahwa pergerakan yang dilakukan berhubungan dengan politik. Tuhan Yesus pernah berkata di hadapan Pilatus bahwa Dia adalah Raja. Tetapi Ia Raja bukan dari dunia ini. Pada kedatangan Yesus Kristus yang pertama, Ia tidak melakukan gerakan politik. Tuhan sedang mengajarkan jalan keselamatan yang bersifat rohani. Tuhan Yesus juga tidak mau berita keselamatan yang Ia sampaikan ditunggangi dengan unsur-unsur politik.

Tuhan Yesus lebih fokus pada pengajaran-pengajaran rohani. Jika pengajaran itu dilakukan dengan baik dan sungguh-sungguh, maka akan segera menghilangkan perbudakan. Itulah yang terjadi saat ini. Sambil menunggu hilangnya perbudakan itu, Tuhan mengatur supaya orang-orang Israel memiliki konsep perbudakan yang berbeda dengan bangsa lain. Perbudakan yang diatur di dalam Alkitab tidak kejam. Dalam situasi dan kondisi tertentu, ternyata ada orang Ibrani yang menjadi budak dari sebangsanya.

Views: 16

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top