Keluaran 13:1-2
Setelah terjadinya tulah kesepuluh, yaitu ketika semua anak sulung di Mesir mati, Tuhan meminta supaya semua anak sulung orang Israel dikuduskan. Anak sulung orang Israel ini telah diselamatkan oleh Tuhan, karena mereka telah menggantikannya dengan korban anak domba. Semua anak sulung Israel adalah kepunyaan Tuhan. Bahkan semua yang ada pada mereka, baik anak sulung manusia maupun hewan, menjadi kepunyaan Tuhan.
Dikuduskan artinya adalah dikhususkan atau dipisahkan untuk tujuan tertentu. Kudus juga sering diartikan sebagai kesucian, tidak bernoda dan bercela, tidak berdosa. Ketika Tuhan meminta untuk menguduskan semua anak sulung, Tuhan sebenarnya ingin memisahkan mereka. Tuhan memiliki tujuan khusus bagi mereka. Mereka menggambarkan orang-orang yang sudah bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus, yang telah ditebus dan digantikan hukuman matinya oleh Yesus Kristus.
Sebagaimana anak-anak sulung orang Israel telah digantikan dengan anak domba Paskah yang disembelih dan darahnya dipoleskan di pintu, demikianlah orang yang telah bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus, telah digantikan oleh Anak Domba Allah. Karena itu, setiap orang yang sudah percaya kepada Yesus Kristus, harus dikuduskan atau dikhususkan bagi Tuhan. Orang percaya seharusnya dipisahkan dari dunia ini, bagi Tuhan.
Hal ini juga yang diajarkan di dalam 1 Korintus 1:2 dikatakan, “kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita.” Karena itu, setiap orang yang sudah percaya kepada Yesus Kristus seharusnya tidak lagi terlibat dalam hal-hal yang tidak benar atau penuh dosa. Itulah yang Tuhan inginkan di dalam kehidupan kita.
Khusus mengenai anak-anak, kita belajar dari firman Tuhan bahwa mereka adalah pemberian Tuhan. Bukan hanya anak sulung, tetapi semua anak adalah pemberian Tuhan. Di dalam Mazmur 127:3 dikatakan, “Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada Tuhan, dan buah kandungan adalah suatu upah.” Anak-anak adalah pemberian Tuhan yang dipercayakan kepada setiap orang tua. Bukan hanya anak lelaki, tetapi buah kandungan juga mengacu pada anak perempuan.
Ketika kita membaca firman ini, sebagai orang tua seharusnya kita disadarkan. Anak-anak bukan aset atau investasi masa depan bagi orang tua. Memang anak-anak bisa menjadi kesukaan dan kebanggaan bagi orang tua. Tetapi kita, sebagai orang percaya harus ingat bahwa anak adalah titipan Tuhan. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk membawa anak itu ke dalam jalan Tuhan. Orang tua perlu memberi pengajaran tentang firman Tuhan kepada anak, sedini mungkin.
Sejak dari kandungan, orang tua bisa mendoakan anak itu. Orang tua juga bisa merencanakan segala sesuatu, demi perkembangan anak tersebut ke arah yang lebih baik, terutama dalam hal kehidupan rohani. Ketika dia sudah lahir, kita bisa memperdengarkan firman Tuhan kepadanya. Salah satu tujuan pernikahan Kristen adalah memiliki keturunan yang tumbuh sebagai orang-orang percaya.
Views: 59